Media Berkemajuan

22 April 2025, 20:49
Search

Sempat Ingin Putus Sekolah Karena Keterbatasan Ekonomi, Kini Muhamad Yani Diterima Beasiswa di Harvard University!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Muhamad Yan
Muhamad Yani. [Foto: @muhamadyani070901]

Banten, mu4.co.id – Muhamad Yani, putra penjual nasi goreng kaki lima bernama Androni di Alun-alun Sukajadi, Cibaliung, Pandeglang, Banten, berhasil diterima di program beasiswa S2 di Universitas Harvard. 

Lewat Instagramnya, Yani menceritakan perjuangannya termasuk pernah tidur di jalan selama berhari-hari karena tak mampu bayar kontrakan. 

Meski sempat tidak lolos pada Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) batch 1 2024, untungnya Yani berhasil pada LPDP batch 2 2024 dengan pilihan Harvard University, Master Education in Human Development and Education. 

Ia akan memulai perkuliahannya pada Juni 2025. Ia juga mengajak anak-anak, terutama anak di Cibaliung untuk berani bermimpi.

“Setiap anak di Cibaliung harus bisa bermimpi tanpa batas. Saya ingin membuktikan bahwa garis takdir bisa diubah, bahwa anak desa pun bisa berdiri di panggung dunia,” ujar Yani, dikutip dari Liputan6, Senin (21/4).

Baca Juga: Kisah Inspiratif dari Perempuan yang Masuk 30 Top Women In Security ASEAN Region!

Sebelumnya, Yani sempat gagal masuk Columbia University pada 2023. Meski begitu, ia tidak menyerah dan terus berjuang hingga akhirnya berhasil diterima di Harvard.

Lulusan Universitas Udayana Bali ini dikenal aktif dalam berbagai kegiatan. Pada 2022, ia mendirikan Leuweung Hub Foundation, sebuah inisiatif pendidikan non-formal yang telah membantu 287 pelajar di Desa Cibaliung meraih beasiswa S1.

Yani juga memimpin Duta Inisiatif Indonesia yang telah menjangkau 41.000 pemuda di 34 provinsi. 

Selain aktif secara sosial, ia berprestasi di tingkat internasional lewat pengembangan teh herbal Ecobestea, berbahan tanaman lokal, yang meraih medali perak di ajang inovasi internasional di Kroasia.

Ekonomi Sulit dan Sempat Ingin Putus Sekolah

Lahir pada 7 September 2001, Yani mengungkapkan bahwa keluarganya pernah mengalami kesulitan ekonomi saat ia berusia sekitar 7 hingga 10 tahun. Mereka sempat tidur di jalan selama 10 hari setelah diusir dari kontrakan. 

Yani mulai bersekolah pada 2006 dan nyaris putus sekolah pada 2018 “Saya hampir putus sekolah di tahun 2018, di semester akhir kelas 2 karena merasa ingin kerja dan bantu keluarga. Saya mulai jadi memulung rongsokan, bantu bapak jualan, hingga tutoring siswa hanya untuk mendapatkan uang jajan,” ujar Yani.

Meski menghadapi keterbatasan ekonomi, Yani terus berjuang meraih cita-citanya. Ia bersyukur mendapat banyak dukungan, terutama dari para guru di SMAN 5 Pandeglang, yang membantunya hingga berhasil lolos ke Universitas Udayana pada 2019. 

Baca Juga: Yussi Perdana, Angkatan Muda Masjid Al Jihad Banjarmasin yang Sukses Mengembangkan Teknologi Radar untuk Kemhan RI

Selama kuliah, Yani juga mencari penghasilan tambahan untuk membiayai pendidikannya dan sekolah adiknya, sementara kakaknya harus berhenti kuliah karena keterbatasan biaya.

“Sejak kuliah saya kuliah sembari jualan tahu dan freelance jadi event organizer untuk menambah uang dan membantu membiayai sekolah adik saya dan membantu perekonomian keluarga bersama kakak saya. Kakak saya terpaksa berhenti kuliah di semester empat karena ingin membantu saya kuliah di Bali,” ujarnya.

Yani bertekad mewujudkan impiannya, salah satunya dengan mendaftar untuk melanjutkan studi S-2 di luar negeri.

“Mimpi itu gratis, hanya perlu keberanian dan tekad yang kuat untuk mewujudkannya apapun kendala dan masalahnya. Perjuangan beasiswa dan harvard nggak semudah yang orang lihat di Instagram atau TikTok, saya sempet sakit dan dioperasi karena tumor saat wawancara LPDP sampai gagal di batch pertama 2024. Tapi Alhamdulillah rezekinya di Harvard dengan LPDP di tahap 2,” ucap Yani.

Kedua orang tua Yani merasa haru dan merestui langkahnya, bangga atas pencapaian yang berhasil ia raih.

“Mama dan bapak tidak banyak berkata tapi pelukan dan air mata yang aku terima adalah tanda betapa bangganya mereka,” kata Yani.

(Liputan6, OkeZone, Wolipop)

[post-views]
Selaras