Lengkong, mu4.co.id – Jembatan Kota Intan yang terletak di Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, menjadi jembatan tertua di Indonesia, yang menjadi saksi era kolonialisme Belanda di Indonesia.
Jembatan memiliki panjang sekitar 30 meter dan lebar 4,4 meter itu dibangun pada tahun 1628 oleh Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC), yang berarti jembatan tersebut sudah berusia 396 tahun. Diketahui material jembatan tersebut konstruksinya terbuat dari kayu dan dihubungkan dengan kabel besi.
Baca juga: Jembatan di Baltimore AS Runtuh Ditabrak Kapal, Ini Kronologinya!
Sebagai informasi, nama awal jembatan tersebut adalah Engelse Burg atau ‘Jembatan Inggris’, sebab pada saat jembatan itu dibangun terdapat kubu pasukan Inggris di sebelah timur lokasi konstruksi.
Sebagai jembatan tertua di Indonesia dan masih dipakai hingga kini, tentunya banyak perubahan dan pembangunan kembali atas jembatan tersebut karena berbagai alasan, salah satunya jembatan tersebut sempat mengalami kerusakan pada 1628-1629 yang diakibatkan oleh serangan Banten dan Mataram.
Setelah kejadian itupun, Belanda membangun kembali jembatan tersebut dan menamainya sebagai Hoenderpasarburg atau ‘Jembatan Pasar Ayam’ karena diseberang jembatan itu terdapat pasar ayam tahun 1630. Dan pada tahun 1655 jembatan kembali mengalami perbaikan kerusakan karena adanya banjir dan berganti nama menjadi ‘Jembatan Pusat’. Dan sejak saat itu, bentuk dari bangunan jembatan ini bertahan hingga saat ini.
Lebih lanjut setelah peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia, nama jembatan tersebut pun kembali berganti menjadi ‘Jembatan Kota Intan’ yang diambil dari nama tempat awal pembangunan jembatan yang mana terletak di ujung Kastil Batavia Bastiin Diamont (Intan).
Kemudian pada 7 September 1972, Gubernur DKI Jakarta saat itu Ali Sadikin pun menetapkan Jembatan Kota Intan sebagai Benda Cagar Budaya. Dan pada tahun 2000, jembatan itu kemudian dipugar oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai upaya pelestariannya sebagai jembatan tertua di Indonesia.
Sumber: ayobandung.com
