Media Berkemajuan

27 Juli 2024, 11:19

Sebelum Nonton Film Buya Hamka, Yuk Baca Dulu Sinopsisnya!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Kisah perjalanan hidup Buya Hamka diangkat ke layar lebar [Foto: trailer film Buya Hamka]

Banjarmasin, mu4.co.id – Film Buya Hamka adalah sebuah film biografi yang mengangkat kisah nyata perjalanan seorang tokoh inpiratif Indonesia bernama Buya Hamka.

Buya Hamka lahir pada 17 Februari 1908 di Sumatera Barat dengan nama lengkap Haji Abdul Malik Karim Amrullah. Ia adalah sosok wartawan, penulis, pengajar, sekaligus politikus. Beliau juga dikenal sebagai ketua pertama Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan tokoh Muhammadiyah yang mendapatkan gelar Pahlawan Nasional.

Fajar Bustomi bertugas menyutradai film yang berdurasi tujuh jam dan dibagi menjadi tiga volume. Sedangkan Falcon Pictures menjadi rumah produksinya. Film ini akan mulai tayang pada 20 April 2023 di seluruh bioskop Indonesia.

Baca juga: Kisah Hidup Buya Hamka Diangkat ke Film Layar Lebar

Aktor ganteng Vino G Bastian memerankan sosok Buya Hamka. Dia beradu akting dengan Laudya Chintya Bella, Dessy Ratnasari, Donny Damara, Reza Rahadian, Ayu Laksmi, Anjasmara, Yoriko Angeline, dan masih banyak lagi. Lantas, seperti apa jalan cerita film Buya Hamka? Simak sinopsisnya berikut ini:

Pada volume pertama, film ini mengisahkan periode ketika Hamka menjadi pengurus Muhammadiyah di Makassar dan berhasil memajukan organisasi tersebut. Setelah keberhasilan tersebut, Buya Hamka diangkat menjadi pemimpin redaksi majalah Pedoman Masyarakat sehingga membuat ia dan keluarganya harus pindah ke Medan. Namun pengangkatannya sebagai pemimpin tersebut membuat ia mulai berbenturan dengan kepentingan Jepang hingga membuat medianya harus ditutup karena dianggap berbahaya.

Kehidupan keluarganya juga terguncang ketika salah satu anak mereka meninggal dunia karena sakit. Selain itu, usahanya mendekati Jepang malah membuatnya dianggap sebagai penjilat dan dimusuhi sehingga ia pun diminta mengundurkan diri dari jabatanya sebagai pengurus Muhammadiyah.

Baca juga: Penonton Gala Premiere Film Buya Hamka di Banjarmasin Diberi Suvenir Buku

Pada volume kedua, film ini lebih fokus menceritakan usaha perjuangan Hamka setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan. Pada masa ini, Indonesia masih dibayangi ancaman agresi kedua dari tentara sekutu. 

Hal inilah yang membuat Hamka berkeliling ke seluruh pelosok demi menyiarkan pentingnya persatuan antara masyarakat, tokoh agama, dan pihak militer Indonesia. Namun upaya tersebut justru membuatnya terkena tembakan. Untungnya, Hamka selamat.

Buya Hamka pun kemudian pindah ke Jakarta dan mendirikan Al-Azhar. Namun Hamka difitnah terlibat dengan usaha pemberontakan pada Soekarno sehingga membuatnya ditangkap dan dipaksa untuk menandatangani surat pengakuan.

Hamka berhasil bertahan dan mendapatkan hikmahnya dengan membuat kitab yang paling berpengaruh dalam pendidikan Islam, Tafsir Al-Azhar.

Sementara pada volume ketiga film ini, penonton akan mengikuti masa kecil Hamka hingga tumbuh besar di Maninjau, Sumatera Barat. Pada masa ini, ia sudah menunjukkan minat pada tradisi dan sastra, hingga mengabaikan pendidikannya di pondok pesantren.

Minatnya ini bertentangan dan berbenturan dengan keinginan sang Ayah, Haji Rasul dan semakin meruncing ketika sang Ibunda memilih bercerai dengan ayahnya.  Hamka pun tumbuh dengan jalan yang dipilihnya sendiri dan memutuskan pergi belajar ke Mekkah serta naik haji dengan usahanya sendiri. Selama belajar di Mekkah, Hamka mulai berorganisasi, menemukan sistem manasik haji, dan mendapatkan misi terbesar dalam hidupnya, yaitu membangun Islam di Indonesia.

Di tengah perjuangan untuk meraih tujuannya itu, Hamka bertemu dengan Siti Raham, seorang perempuan yang menjadi inspirasi terbesar dalam hidup hingga akhirnya Hamka menikahinya. 

[post-views]
Selaras