Banjarmasin, mu4.co.id – Jalan Wali Kota Ibnu Sina di Kelurahan Tanjung Pagar, Banjarmasin Selatan, berubah menjadi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dadakan. Selama lebih dari sepekan, truk Pemkot Banjarmasin terus menumpuk sampah di lokasi tersebut, meski ada tanda larangan membuang sampah.
Penyegelan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Basirih oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menyebabkan tumpukan sampah di Jalan Wali Kota Ibnu Sina, menimbulkan bau menyengat dan mengganggu akses warga.
Jalan alternatif menuju SMP Negeri 18 Banjarmasin pun terhambat, memaksa warga mencari rute lain.
“Banyak yang mengeluh, terutama anak-anak sekolah. Walaupun ada jalur alternatif, jalan ini tetap yang paling dekat,” ungkap Jali, salah satu warga Kelayan Besar I, dikutip dari Bakabar.com, Ahad (16/2).
Jali mengeluhkan bau busuk yang terbawa angin ke permukiman dan menyarankan pemerintah mencari lokasi lain.
Sementara itu, pemulung seperti Joko Prasetyo memanfaatkan area tersebut setelah penutupan TPAS Basirih.
“Sebelumnya, saya memulung di TPAS Basirih. Setelah di sana disegel, saya berkeliling mencari lokasi lain. Akhirnya, saya menemukan tempat ini dengan banyak sampah,” ujar Joko.
Joko merasa bersyukur karena kondisi ini masih memberinya kesempatan untuk mencari penghasilan.
Baca Juga: TPAS Basirih Ditutup, Pemko Siapkan 69 Titik Tempat Pemilahan Sampah!
Disisi lain, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Banjarmasin, Alive Yoesfah Love, menegaskan bahwa ia tidak pernah menginstruksikan bawahannya untuk menumpuk sampah di lokasi tersebut.
“Kami tidak pernah mengarahkan ke sana,” ujarnya.
Alive menyatakan sedang berada di Jakarta untuk menghadiri rapat saat diminta wawancara lebih lanjut. Namun, ia berjanji akan menyelesaikan masalah ini.
(Bakabar.com)
