Banjarmasin, mu4.co.id – Sarasehan Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid (LPCR-PM) Se-Kalimantan digelar di Masjid Al Jihad Banjarmasin, Jumat (13/12/2024). Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Ketua Bidang Pembinaan Masjid LPCR-PM Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Ir. Kusnadi Ikhwani, M.M.
Kegiatan tersebut dibuka dengan paparan unggulan amal usaha masing-masing dari para Cabang dan Ranting di se-Kalimantan yang berhadir, yang bertujuan agar siap menjadi Cabang atau Ranting Unggulan. Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian dari Ustaz Kusnadi Ikhwani yang merupakan merupakan salah satu juri pada ajang penganugerahan Cabang Ranting dan Masjid (CRM) Award di Palembang, Sumatera Selatan, dan acara diakhiri dengan Rencana Tindak Lanjut (RTL).
Dalam kesempatan tersebut, Kusnadi Ikhwani mengatakan bahwa dirinya diamanahi di Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah khusus tentang Masjid unggulan Muhammadiyah yang baru berjalan 2 tahun ini.
“Dan alhamdulillah selama 2 tahun ini progresnya bagus. Kemarin ada Masjid Award di Palembang, yang salah satunya menunjuk Masjid Al Jihad sebagai Masjid Percontohan Nasional, karena baik jemaahnya, perolehan infaknya, dan lain sebagainya lebih dari masjid-masjid unggulan lain,” ujarnya.
Baca juga: Ustaz Kusnadi Ikhwani Kunjungi Masjid Al Jihad Banjarmasin dan Ikut Shalat Jenazah!
Di sisi lain, Ketua takmir Masjid Raya Al-Falah Sragen itu juga menyampaikan bahwa setelah dirinya mempelajari ternyata pergerakan Muhammadiyah lahir dari Masjid atau mushola.
“Muhammadiyah itu setelah saya mempelajari lahirnya itu dari langgar kidul, artinya dari mushola. KH Ahmad Dahlan yang saat ini masih kita saksikan yang ada di Kauman Yogyakarta, dari langgar itulah lahir inspirasi Sekolah Muhammadiyah, Budi Otomo juga lahir dari situ. Berarti berkahnya Muhammadiyah itu sebenarnya lahir dari Mushola,” ungkapnya.
“Pesantren Gontor juga lahir dari Masjid, namanya Masjid Darussalam. Dari Masjid melahirkan pesantren Gontor, dan dari pesantren Gontor itulah sampai saat ini tercetak ribuan ulama-ulama yang melahirkan para kiayi, pesantren-pesantren yang tersebar di seluruh Indonesia. Rasulullah SAW juga sama membangun peradaban dari Masjid, membangun Masjid Nabawi. Dan dari situlah lahir para sahabat Rasulullah yang mencetak orang-orang hebat lahir dari Masjid,” sambungnya.
Oleh karena itu ia mengatakan bahwa Masjid memproduksi orang-orang hebat, membangun suatu gerakan yang luar biasa, serta mencetak para ulama. “Cuma saat ini persepsinya Masjid hanya untuk tempat shalat,” tuturnya.
Selain itu, Kusnadi yang dijuluki sebagai Provokator masjid makmur itupun mengungkapkan bahwa tugas seorang Takmir Masjid itu diantaranya yaitu mengkoordinasi, memobilisasi, dan menggerakkan orang agar mau ke Masjid. “Jadi mengurus Masjid memang harus serius, harus totalitas,” pungkasnya.