Media Utama Terpercaya

8 Juni 2025, 12:36
Search

Sapi Merah, Hewan Ritual Yahudi di Masjid Al Aqsa. Ini Alasannya!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
[Foto: SINDOnews]

Texas, mu4.co.id – Sapi merah Israel ramai jadi perbincangan di media sosial.

Dikabarkan hewan tersebut akan dikirim dari Amerika Serikat sebagai bentuk pengorbanan kaum Yahudi Israel.

Hal ini sempat menjadi sorotan usai juru bicara Hamas mengaitkan genosida Israel dengan kebangkitan Bait Suci terakhir Raja Solomon bersama sapi merah untuk persembahannya.

Mengapa sapi merah dibanggakan oleh kaum Yahudi Israel?

Sapi merah asal Texas

Isu tentang pembentukan altar pengorbanan oleh warga Yahudi Israel telah berlangsung lama. Hal ini bersamaan dengan sejarah 2000 tahun yang lalu saat Bait Suci Zionis terakhir di Yerusalem dihancurkan oleh bangsa Romawi Kuno.

Baca Juga: Punya Hubungan Erat, Semua Pangkalan Militer AS Kirim Senjata ke Israel

Di kitab mereka, sapi merah betina dimanfaatkan untuk persembahan membangkitkan kuil Nabi Sulaiman yang telah hancur.

Para warga Yahudi yang tergabung dalam sekte Third Temple atau Kuil Ketiga berencana untuk melakukan ritual pengorbanan sapi merah betina. Sapi yang dikorbankan harus berwarna merah tanpa cacat dan belum pernah dikawinkan.

Mereka menemukan satu jenis sapi yang memenuhi syarat, yaitu red cow heifer atau sapi merah betina dari Texas. Para anggota sekte tersebut berkumpul di wilayah permukiman ilegal dekat Nablus Palestina pada 27 Maret untuk membahas rencana ritual tersebut.

Mereka berencana melakukan pengorbanan sapi merah betina di dataran tinggi Yerusalem, tepatnya di Al Aqsa atau Temple Mount, yang dipercayai oleh sejumlah kelompok Yahudi radikal sebagai tempat kedatangan Mesiah atau Juru Selamat mereka.

“Ini akan menjadi momen baru dalam sejarah Yahudi,” ucap Chaim, salah satu komunitas Yahudi sekte Third Temple dilansir dari CNN, Rabu (10/4).

“Harry Potter adalah sebuah cerita yang bagus. Alkitab bukanlah sebuah cerita dan melainkan cara Tuhan untuk memimpin kita,” kata Yitshak Mamo, anggota komite kebangkitan Bait Suci Ketiga Uvne Jerusalem.

Mamo menekankan bahwa ritual harus dilakukan di lokasi Bait Suci Kedua, yaitu masjid Al Aqsa. Komunitas Third Temple Yahudi di Israel telah mencari sapi merah betina jenis heifer yang sempurna dan tidak cacat selama bertahun-tahun untuk dikorbankan di Al Aqsa.

Kontroversi kebangkitan di Kompleks Masjid Al-Aqsa

Ritual yang direncanakan oleh sekte Yahudi Israel menjadi ancaman serius bagi umat Muslim di Palestina karena diadakan di lokasi Masjid Al Aqsa. Imam Masjid Al Aqsa, Mustafa Abu Sway, menyatakan bahwa hal ini merupakan ancaman bagi umat Muslim di seluruh dunia.

Baca Juga: Dijaga Ketat dan Dibatasi Pasukan Israel, Warga Palestina Laksanakan Salat Tarawih Hingga ke Gerbang Masjid!

“Masjid Al-Aqsa milik seluruh umat Islam. Jadi, Anda akan melihat reaksi dari Indonesia, Toronto, hingga New York. Saat ini terdapat 2 miliar Muslim di seluruh dunia,” ujar Abu Sway.

Imam Abu Sway juga menyatakan bahwa ritual tersebut dapat membuka “kotak Pandora” yang sulit ditutup, merujuk pada potensi kerusuhan yang meluas di seluruh dunia. Meskipun masih menjadi perdebatan, ritual tersebut telah dikritik oleh berbagai tokoh agama Islam dan sering dikaitkan dengan agresi Israel terhadap warga Palestina.

Hal ini menimbulkan polemik di tengah kecaman dari beberapa negara terhadap tindakan brutal Israel.

Sumber: CNN

[post-views]
Selaras