Media Berkemajuan

14 Januari 2025, 15:56
Search

RI Rencanakan Setop Impor, Harga Beras Dunia Langsung Turun!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Beras
Beras. [Foto: Merdeka.com]

Jakarta, mu4.co.id – Kepala Badan Pangan Nasional (NFA) Arief Prasetyo Adi, mengungkap bahwa rencana Indonesia menghentikan impor beras berdampak pada penurunan harga beras di pasar internasional.

Ia menyebut harga beras dunia yang sebelumnya mencapai US$ 640 per metrik ton (MT) kini turun menjadi US$ 400/MT.

“Izin Pak Menko Pangan, ternyata kebijakan kita turut memicu harga beras di pasar dunia turun. Begitu Pak Menko sampaikan bahwa kita tidak mengimpor 4 produk pangan, salah satunya beras. Beras dari beberapa negara turun mulai dari US$ 640 per metrik ton, turun lagi ke US$ 590 sampai US$ 490. Hari ini sudah dekat-dekat di US$ 400-an. Jadi luar biasa kebijakan kita hari ini,” ujar Arief, dilansir dari detik finance, Senin (13/1).

Baca Juga: Indonesia Tak Akan Impor Beras Tahun Depan, Kenapa?

Berdasarkan data NFA, harga rata-rata beras putih 5 persen (Free on Board) dari Thailand, Vietnam, Pakistan, dan Myanmar pada Januari 2024 berada di kisaran US$ 622–655 per metrik ton.

Setelah pengumuman penghentian impor beras Indonesia pada 19 Desember 2024, harga turun ke US$ 455–514 per metrik ton. Pada 8 Januari 2025, harga semakin menurun ke kisaran US$ 430–490 per metrik ton, didukung oleh dibukanya kembali ekspor beras India.

Indeks FAO All Rice Price (FARPI) mencatat penurunan 1,2 persen pada Desember 2024 menjadi 119,2 poin dibandingkan bulan sebelumnya, meski secara tahunan rerata indeks FARPI di 2024 masih 0,8 persen lebih tinggi daripada 2023.

“Harga beras di dunia turun, namun harga petani kita disesuaikan lebih baik lagi, menjelang panen raya tahun ini. Sekali lagi terima kasih kebijakan kepada petani Indonesia,” ujar Arief.

Baca Juga: Kalsel Jadi Produksi Beras Tertinggi di Kalimantan Tahun 2024!

Kesejahteraan petani padi tercermin dari Nilai Tukar Petani Pangan (NTPP) yang mencapai puncaknya pada Februari 2024 dengan angka 120,30, tertinggi dalam 5 tahun terakhir.

Desember 2024, NTPP tetap baik di angka 108,90. Di sisi hilir, inflasi tahunan 2024 tercatat hanya 1,54 persen, terendah sejak 1958, berkat stabilnya harga pangan selama dua tahun terakhir, menurut Bada Pusat Statistik (BPS).

“Tentu kita ingin terus membentuk ekosistem pangan yang ideal. Di hulu, petani kita terus berproduksi dan memperoleh harga yang baik. Di hilir pun inflasi pun terkendali dengan baik. Nah kalau sudah seperti ini, tugas kami di Badan Pangan Nasional dan Bulog mempersiapkan penyerapan berasnya. Jadi panen gabah petani kita harus terserap sesuai perintah Bapak Presiden Prabowo,” jelas Arief.

(detik finance)

[post-views]
Selaras