Jakarta, mu4.co.id – PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) melaksanakan program pensiun dini untuk 1.008 karyawannya pada semester I/2024 sebagai langkah efisiensi.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom, Heri Supriadi, menyatakan bahwa inisiasi ini menyebabkan sedikit penurunan pada laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA).
“Mendorong perusahaan jauh ramping dan meningkatkan talenta digital, efeknya efisiensi,” ucap Heri dikutip dari Bisnis.com, Selasa (27/8).
Menurutnya, program pensiun dini juga merupakan bagian dari strategi Telkom untuk mengelola kompetensi. Program ini bertujuan untuk memberikan ruang dan mendukung pengembangan talenta digital.
Baca Juga: Peraturan Batas Usia Pensiun ASN Diubah, Benar atau Hoax?
Meski demikian, program pensiun dini yang telah dilaksanakan pada semester I/2024 tidak akan dilanjutkan pada paruh kedua tahun ini. Tanpa memperhitungkan dampak dari program pensiun dini, EBITDA mengalami pertumbuhan tahunan sebesar 1,9% (year on year/yoy), mencapai Rp39,1 triliun pada semester I/2024, dengan margin EBITDA sebesar 51,9%.
TLKM mencatat laba bersih operasional sebesar Rp13 triliun, mengalami pertumbuhan 4,2% yoy dengan margin 17,3%. Pendapatan perusahaan meningkat 2,5% yoy, mencapai Rp75,3 triliun pada semester I/2024.
Sepanjang tahun ini, Telkom menargetkan pertumbuhan pendapatan pada angka rendah single digit, dengan EBITDA di kisaran 50%-52% dan rasio belanja modal terhadap pendapatan (capex to revenue) ditargetkan mencapai 22%-24%.
(Bisnis.com)