Jakarta, mu4.co.id – Presiden RI Prabowo Subianto membentuk Satuan Tugas (Satgas) Khusus Darurat Jembatan untuk membangun jembatan di pelosok agar tidak ada lagi anak yang berangkat sekolah melintasi sungai.
Hal itu ia sampaikan pada saat memberikan sambutan dalam puncak peringatan Hari Guru Tahun 2025 di Indonesia Arena, Jakarta, pada Jum’at (28/11/2025). Sebagai respon karena banyaknya laporan dari kanal digital terkait kondisi infrastruktur pendidikan yang memprihatinkan.
Prabowo menargetkan pada tahun 2026 nanti akan rampung 300.000 jembatan yang tersebar di daerah-daerah pelosok. Ia meminta anak-anak dan masyarakat di daerah untuk bersabar.
Baca juga: Prabowo Siapkan Teknologi Internet Murah Untuk sekolah. Apakah Seperti Starlink?
“Kita butuh membangun 300.000 jembatan di seluruh pelosok-pelosok yang terpencil, 300.000 jembatan. Ada yang kecil, ada yang penyebrangan, ini sedang kita rancang,” ujar Prabowo dilansir dari kompas, Ahad (30/11).
“Anak-anakku sabar, kita sedang bekerja, mudah-mudahan tahun depan semua jembatan bisa berdiri,” tambahnya.
Ia menegaskan pemasalahan ini merupakan kaharusan mendesak dan menjadi prioritas pemerintah yang menyangkut keselamatan anak-anak yang berjuang menempuh perjalanan ke sekolah.
Berbagai pihak diminta oleh Prabowo agar ikut terlibat, mulai dari kementerian, perguruan tinggi, hingga aparat keamanan. Untuk Menteri Pendidikan Tinggi, Presiden meminta mobilisasi penuh mahasiswa teknik sipil untuk membantu pembangunan secara langsung. TNI dan Polri juga diminta oleh Prabowo untuk memperkuat pengerjaan jembatan melalui keterlibatan pasukannya.
Pada kesempatan tersebut juga diputarkan video sejumlah anak-anak di daerah yang harus menyebrangi sungai yang deras setiap hari demi bisa bersekolah. Menurut Prabowo, video tersebut menjadi pemantik tindakan cepat pemerintah.
“Ini koruptor-koruptor. Lihat ini. Mereka ke sekolah basah, di sekolah mereka basah, pulang basah,” ujar Prabowo sambil memperlihatkan video yang diputar, dilansir dari laman resmi presidenri.go.id, Ahad (30/11).
“Hei elit-elit di Jakarta, hei kelompok orang pintar, lihat rakyatmu. Kita atasi itu tidak dengan wacana, tidak dengan teori, tidak dengan gagasan, tidak dengan hardik-menghardik, tidak dengan maki-memaki, tidak ngenyek. Kita harus atasi jembatan itu dengan kerja nyata, pikiran nyata,” tambahnya.
(presidenri.go.id, kompas.com)












![Penandatanganan nota kesepahaman [MoU] dan perjanjian kerja sama Bobibos dan Timor Leste](https://mu4.co.id/wp-content/uploads/2025/12/Bobibos-1-300x192.jpg)
