Polri Larang Pesta Kembang Api Pada Malam Tahun Baru 2026. Ini Alasannya!

Jakarta, mu4.co.id – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) tidak mengizinkan pesta kembang api pada pergantian tahun 2026. Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan kebijakan ini sebagai bentuk solidaritas di tengah duka bencana Sumatra.

Larangan dari Markas Besar (Mabes) Polri ini harus diikuti oleh seluruh unsur termasuk pemerintah daerah bahkan pengelola tempat wisata.

“Kami tidak memberikan rekomendasi untuk penggunaan kembang api akhir tahun karena kita tahu situasi saat ini semuanya sedang menghadapi situasi yang kita merasakan suasana kebatinan yang sama, dan kita sama-sama mendoakan saudara-saudara kita yang sekarang terdampak bencana di Sumatra,” ujar Sigit dilansir informasi.com, Kamis (25/12).

Baca juga: Wujud Simpati Terhadap Korban Bencana Sumatra, Pemkot Surabaya Larang Pesta Tahun Baru 2026!

Meskipun bersifat nasional, teknis pelaksanaan seperti razia atau pemberian sanksi yang melanggar larangan ini diserahkan kepada kepolisian daerah (Polda) di masing-masing wilayahnya.

Polri mengarahkan personel dengan jumlah lumayan besar  sekitar 234.000 personel ditempatkan di pos-pos terpadu untuk mengawal periode Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kapolri meminta momen tahun baru diisi dengan kegiatan bermanfaat, seperti mendoakan korban bencana Sumatra.

“Yang jelas dari Mabes, kami tidak memberikan izin untuk perayaan kembang api yang biasa dilaksanakan di tutup tahun,” ucap Sigit.

Baca juga: Kalender Libur Akhir Tahun 2025: Natal, Tahun Baru, dan Rekomendasi Cuti Tambahan

Sejalan dengan itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga menyatakan hal yang sama agar tidak bermewah-mewahan pada malam pergantian tahun 2026. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno menjelaskan bahwa malam pergantian tahun di Jakarta dilaksanakan tanpa kembang api dan sederhana.

“Pak Gubernur mengatakan tahun baru ini tidak ada kembang api. Supaya tidak ada kesan kita bermewah-mewah,” ujarnya.

(informasi.com)