Media Utama Terpercaya

7 Juli 2025, 20:13
Search

Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Tertidur Saat Terbang, Kok Bisa? Begini Kronologinya!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Ilustrasi pilot dan kopilot tertidur. [Foto: Ask a Pilot]

Jakarta, mu4.co.id – Pada 25 Januari 2024, Komite Nasional Keselamatan Transportasi mengungkapkan bahwa pilot dan kopilot Batik Air penerbangan BTK6723 (ID6723) tertidur saat mengoperasikan pesawat Airbus A320 registrasi PK-LUV dari Kendari menuju Jakarta. Kopilot tertidur sekitar 28 menit setelah pilot tertidur lebih dulu.

Pilot berusia 32 tahun sebagai Pilot in Command (PIC) dan kopilot 28 tahun sebagai Second in Command (SIC) tertidur, menyebabkan pesawat tersesat ke langit Cianjur sebelum akhirnya pilot terbangun dan mengalihkan pesawat ke Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng, Tangerang, yang merupakan tujuan awal penerbangan.

Rute saat pilot dan kopilot tertidur saat mengendalikan pesawat. [Foto: KNKT]

Berikut kronologi peristiwa yang diambil dari laporan yang dipublikasikan oleh KNKT di situs web resmi mereka.

02.55 WIB – Jadwal penerbangan PK-LUV sebagai BTK6724 (ID-6724) dari Cengkareng ke Kendari. Selama persiapan penerbangan, kopilot memberitahu pilot in command (PIC) bahwa ia tidak mendapatkan istirahat yang cukup.

03.14 WIB – Pesawat PK-LUV (ID-6724) lepas landas dari Cengkareng. PIC bertindak sebagai pilot terbang (PF) dan kopilot bertindak sebagai pilot pemantau. Pesawat terbang di ketinggian 36.000 kaki. Selama penerbangan, pilot menawarkan istirahat kepada kopilot, yang kemudian tidur di kokpit selama sekitar 30 menit. Pilot mengambil alih tugas sebagai pemantau. Kopilot terbangun sebelum pesawat mendarat di Kendari.

07.11 WITA – Pesawat mendarat di Kendari menggunakan Runway 26 dan parkir di apron nomor 4. Selama transit, kedua pilot makan mie instan di kokpit. Setelah penumpang turun, proses boarding untuk penerbangan kembali ke Jakarta (ID-6723) dimulai.

07.48 WITA – Pesawat PK-LVU sebagai ID-6723 mulai bergerak menuju penerbangan pulang ke Jakarta. Kedua pilot memantau komunikasi pengatur lalu lintas menggunakan headset, dengan volume pengeras suara kokpit diatur ke minimum.

08.05 WITA – ID-6723 lepas landas dari Kendari menuju Jakarta. Dalam penerbangan ini, PIC bertindak sebagai pilot pemantau dan kopilot sebagai pilot terbang (PF). Terdapat 153 penumpang di dalamnya. Saat pesawat mencapai ketinggian 22.000 kaki, komunikasi ATC beralih dari Kendari ke Makassar. Pesawat terus menanjak hingga mencapai ketinggian jelajah 36.000 kaki.

08.37 WITA – Pesawat mencapai ketinggian jelajah 36.000 kaki setelah lepas landas dari Kendari. Setelah mempertahankan ketinggian, kedua pilot melepas headset dan meningkatkan volume pengeras suara kokpit. PIC meminta izin istirahat kepada SIC dan kemudian tertidur, sementara SIC mengambil alih tugas sebagai PIC.

08.22 WIB – PIC bangun dan tanya apakah SIC ingin istirahat. SIC menolak dan keduanya berbincang selama 30 detik sebelum PIC tidur lagi. SIC menyadari PIC tertidur dan melanjutkan tugasnya sebagai pilot terbang dan pemantau.

Baca Juga: Hati-hati, Bercanda Tentang Bom di Pesawat Bisa Kena Pidana!

08.24 WIB – SIC meminta arah 275° untuk menghindari cuaca buruk ke Air Traffic Control Center (ACC) Makassar dan disetujui.

08.29 WIB – SIC berkomunikasi dengan awak kabin melalui interkom untuk memeriksa kondisi penumpang karena adanya turbulensi ringan. Awak kabin melaporkan kondisi penumpang baik-baik saja.

08.34 WIB – SIC melaporkan ke ACC Makassar bahwa pesawat terbang dengan arah 250°.

08.42 WIB – ACC Makassar menginstruksikan pesawat BTK6723 untuk kontak dengan Air Traffic Control Air Route Traffic Control Center (ATC ACC) Jakarta, dan SIC membacakan kembali instruksi tersebut.

08.43 WIB – SIC berhubungan dengan ACC Jakarta. Pesawat BTK6723 diminta untuk mengikuti rute KURUS 2G Standard Instrument Arrival (STAR) dan melaporkan saat bebas dari cuaca buruk.

08.43 WIB – SIC membaca kembali instruksi dari ACC Jakarta, lalu tidak sengaja tertidur.

08.56 WIB – ACC Jakarta mencoba menghubungi BTK6723 setelah 12 menit dari transmisi terakhir SIC, tetapi tidak ada jawaban. Beberapa upaya dilakukan untuk menghubungi pesawat.

09.11 WIB – PIC terbangun setelah 28 menit dari transmisi terakhir SIC dan menyadari kesalahan navigasi. PIC membangunkan SIC dan merespons panggilan dari ACC Jakarta, memberi tahu mereka tentang masalah komunikasi yang telah diselesaikan. Penerbangan dilanjutkan dan pesawat mendarat dengan aman di Jakarta.

Untunglah, tidak ada korban jiwa dan tidak ada kerusakan pesawat dari kejadian ini.

Sumber: tempo.co, KNKT

[post-views]
Selaras