Media Utama Terpercaya

8 Desember 2025, 09:16
Search

Pertamina Terima 290 Laporan Motor Bermasalah Usai Isi Pertalite di Jatim, Pengaduan Dibuka Hingga Kasus Selesai!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Pertamina terima 290 laporan motor bermasalah di Jawa Timur
Pertamina Terima 290 Laporan Motor Bermasalah Usai Isi Pertalite di Jatim [Foto: Instagram @spbupertamina]

Surabaya, mu4.co.id – PT Pertamina Patra Niaga mencatat sebanyak 290 kendaraan melapor mengalami masalah setelah mengisi BBM jenis Pertalite di sejumlah wilayah Jawa Timur.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra menyebut, sekitar setengah dari total laporan tersebut telah diverifikasi dan ditangani oleh tim Pertamina, untuk memastikan bahwa kendaraan pelapor benar-benar melakukan pembelian bahan bakar di lokasi dan waktu yang dilaporkan.

“Itu sudah tertangani kurang lebih hampir separuhnya. Yang kita dapat verifikasinya. Karena kan kita harus pastikan bahwa mereka memang melakukan pembelian kapan dimana dan kami masih terus buka pos ini dalam bentuk untuk menangani solusi masyarakat ini,” kata Mars Ega, Jumat (31/10/2025).

Lebih lanjut, Mars Ega mengatakan pihaknya bersama Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) juga melakukan pemeriksaan lapangan terhadap ratusan SPBU di jalur Pantura.

“Saat ini kurang lebih kami sudah menyisir hampir 300 SPBU sebetulnya di wilayah Pantura Jawa Timur. Mulai Tuban, Lamongan, Gresik, Surabaya dan sebagian ada di Bojonegoro juga, di Malang juga,” katanya.

Baca juga: Pertamina Cek 5 SPBU di Banjarmasin Respon Keluhan Motor Brebet Usai Isi Pertalite. Bagaimana Hasilnya?

Ia menjelaskan pemeriksaan BBM Pertalite itu dilakukan dengan berbagai metode, termasuk pengujian kadar air, pengukuran densitas, serta pengecekan kejernihan bahan bakar. Hasilnya tak ada kontaminan tertentu yang ditemukan dalam Pertalite.

“Sampai dengan saat ini yang terkait dengan kandungan air ini, kami melakukan pengecekan dengan metodologi pasta air. Kami juga melakukan pengecekan dengan mekanisme densitas. Kita juga melakukan pengecekan dengan standar visual clarity dan kejernihan warna daripada BBM untuk mengindikasi apakah ada kontaminan di dalam produk tersebut. Sejauh ini kita tidak menemukan indikasi hal tersebut,” jelas Mars Ega.

Sebagai bentuk komitmen Pertamina sebagai badan usaha milik negara untuk mencari solusi bagi masyarakat terdampak, pihaknya juga mengungkapkan akan terus membuka seluruh kanal pengaduan untuk menampung laporan masyarakat yang merasa kendaraannya bermasalah setelah mengisi Pertalite, baik secara daring melalui media sosial dan contact center, maupun secara langsung, hingga seluruh kasus tersebut terselesaikan.
(cnnindonesia.com)

[post-views]
Selaras