Media Berkemajuan

21 November 2024, 17:13

Pertalite Jadi Pertamax Green 92, Dirut Pertamina: Kami Perlu Support dari Pemerintah

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Pertalite jadi Pertamax Green 92. [harianpijar.com]

Jakarta, mu4.co.id – PT Pertamina (Persero) akan mengganti bahan bakar minyak (BBM) Pertalite dengan kadar oktan yang lebih tinggi yakni dengan menghadirkan Pertamax Green 92.

Pertamax Green 92 akan diluncurkan Pertamina mulai 2024 merupakan BBM Pertalite yang dicampur dengan etanol atau E7 sebanyak tujuh persen.

Namun, campuran dari produk Pertamax Green 92, yakni etanol, masih dikenakan pajak cukai sebesar Rp20.000.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati meminta kepada Pemerintah untuk membebaskan pajak cukai pada produk impor etanol. 

Baca juga: Pertamina Siap Jual Jenis BBM Baru, Campuran Pertamax dan Etanol

“Satu hal, hari ini kenapa kita belum berpikir profit, tentang profitability karena adanya penerapan bea cukai Rp 20.000 ini yang diterapkan, karena ini masih dianggap bagian dari alkohol. Alkohol itu kena bea cukainya Rp 20.000,” kata Nicke dalam rapat bersama Komisi VII DPR RI Rabu, 30 Agustus 2023.

Nicke mengatakan, pembebasan pajak cukai itu harus dilakukan karena produk yang akan digunakan untuk campuran merupakan energi, bukan minuman keras.

“Karena ini tidak digunakan untuk minuman keras tapi digunakan untuk energi. Tentu kami memohon dukungan juga dari komisi VII DPR untuk kita mendapatkan pembebasan cukai supaya ini bisa kita dorong karena manfaatnya juga sangat besar,” ujarnya. 

Baca juga: Kementerian ESDM Usulkan Pertamax Jadi BBM Bersubsidi

Nicke menjelaskan, untuk pencampuran bensin itu Pemerintah juga telah mendorong dengan mengalokasikan 700 ribu hektar untuk gula dan etanol. Sehingga diharapkan, ada tambahan 1,2 juta kiloliter untuk campuran bensin tersebut.

“Ini semua tentu kami perlu support dari pemerintah, yang pertama satu pembebasan bea cukai, kedua sampai dengan investasi dari bioetanol ini terjadi di dalam negeri maka kita harus impor dulu. Tapi itu tidak masalah, kenapa, karena kita pun impor gasoline, kita hanya mengganti aja impor gasoline dengan impor etanol which is secara emisi lebih baik.” jelas Dirut PT Pertamina.

Sumber: viva.co.id

[post-views]
Selaras