Jakarta, mu4.co.id – Ketika melakukan pemeriksaan di bandara pesawat, penumpang biasa diminta untuk mengeluarkan semua alat elektronik seperti laptop dan lainnya, serta meletakkannya secara terpisah, sebagai upaya keamanan dan keselamatan penerbangan pesawat.
Selain itu, langkah tersebut juga memudahkan petugas keamanan dalam memeriksa barang bawaan penumpang. Karena baterai dan komponen mekanis laptop yang padat menyebabkan sinar X tidak dapat menembus secara efektif, terutama jika mesin pemindaiannya sudah lama.
Laptop di dalam tas bisa menutupi barang-barang lain dari pandangan yang mungkin bisa membahayakan penerbangan, sehingga para petugas keamanan sulit menentukan apakah terdapat benda berbahaya di dalam laptop atau tidak.
Baca juga: Benarkah Koper Airwheel Dilarang Masuk Kabin Pesawat? Begini Aturannya!
Petugas keamanan dapat melihat tas dari berbagai sudut untuk mengetahui apakah ada sesuatu yang ditutupi, atau dibuat agar terlihat seperti barang yang lain.
Misalnya, penumpang mencoba memasukkan komponen senjata dengan komponen lain agar penumpang tersebut bisa lolos pemeriksaan bagasi. Oleh karena itu petugas perlu melakukan pemeriksaan dengan memindainya secara terpisah.
Namun, seiring dengan berkembangnya teknologi, kini sejumlah bandara telah meningkatkan sistem pemindaian yang lebih canggih, sehingga penumpang dapat melewati pemeriksaan tanpa harus mengeluarkan laptop mereka.
Sumber: kompas.com
