Media Berkemajuan

20 April 2025, 05:29
Search

Penyanyi Mualaf Sinead O’Connor Tutup Usia

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Sinead O'Connor, Penyanyi asal Irlandia yang memutuskan mualaf sejak 2018, tutup usia di usia 56 tahun, Rabu [27/7] [Foto: suara.com]

Irlandia, mu4.co.id – Penyanyi ikonik Irlandia, Sinead O’Connor, dikabarkan meninggal dunia pada Rabu (26/7/2023). Pihak keluarga yang mengumumkan kabar duka itu tidak menyebutkan penyebab kematian O’Connor yang wafat dalam usia 56 tahun.

Dilansir laman Middle East Eye pada Kamis (27/7/2023), dalam sebuah pernyataan kepada pers, keluarga O’Connor mengatakan mereka tengah berkabung dan meminta privasi pada saat yang sangat sulit tersebut. Selama karier bermusiknya, O’Connor memiliki banyak karya dan juga aktivitas yang jadi sorotan.

O’Connor lahir di Dublin, Irlandia, pada Desember 1966. Dia merilis album debut The Lion and the Cobra pada 1987 yang cukup populer secara global. Album keduanya, I Do Not Want What I Haven’t Got (1990), semakin menegaskan kesuksesan internasionalnya.

Baca juga: Mike Tyson dan DJ Khaled Laksanakan Umrah

Lagu utama dari album itu, “Nothing Compares 2 U”, membuat nama O’Connor semakin dikenal. Bahkan, albumnya terjual lebih dari tujuh juta copy di seluruh dunia. “Nothing Compares 2 U” merupakan lagu karya musisi Prince, yang dinyanyikan ulang oleh O’Connor. Lagu ini berhasil menduduki puncak tangga lagu Billboard Hot 100 tahun itu.

Selain menjadi berita utama berkat musiknya, O’Connor juga disorot karena aktivitasnya. Pada 1992, dia merobek foto Paus dan berkata “Lawan musuh yang sebenarnya” saat tampil di acara TV Amerika Serikat, “Saturday Night Live”.

Dia memaksudkan itu sebagai protes terhadap pelecehan seksual anak di Gereja Katolik. Langkah tersebut dikritik oleh Madonna dan Frank Sinatra serta banyak sosok lainnya di industri hiburan.

O’Conner memutuskan masuk Islam dan mengubah namanya menjadi Shuhada Sadaqat. Dia mengumumkan keputusannya itu via Twitter pada Oktober 2018. “(Surat) Ini untuk mengumumkan bahwa saya bangga telah menjadi seorang Muslim. Ini adalah kesimpulan alami dari perjalanan teolog cerdas mana pun. Semua studi kitab suci mengarah ke Islam. Yang membuat semua kitab suci lainnya menjadi mubazir. Saya akan diberi nama baru (lainnya), yang mana itu akan menjadi Syuhada,” ucap O’Connor kala itu.

Baca juga: Benarkah Ratu Elizabeth II memiliki darah keturunan Nabi Muhammad ﷺ ?

Dalam sebuah wawancara dengan Ryan Tubridy di “The Late Late Show” Irlandia pada 2019, O’Connor membahas perjalanannya menuju Islam. Dia mengaku mempelajari kitab suci dari berbagai agama, mencoba menemukan kebenaran tentang Tuhan.

Semula, O’Connor tidak pernah berpikir akan bergabung dengan suatu agama. Selama mempelajari berbagai agama, dia “menyisakan” Islam untuk dipelajari terakhir, sebab selama ini O’Connor mendapati banyak prasangka masyarakat tentang Islam.

Namun, semua berubah setelah O’Connor membaca kitab suci Alquran. “Saya hanya membaca bab dua saja dari Alquran, dan saya menyadari saya telah “pulang”. Saya telah menjadi seorang Muslim sepanjang hidup saya dan tidak menyadarinya,” ucapnya. (republika.co.id)

[post-views]
Selaras