Media Berkemajuan

5 Desember 2024, 02:56

Penipuan Digital Merajalela, Iming-iming Dapat Uang dari Like YouTube

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Penipuan Digital Iming-iming Dapat Uang dari Like YoutTube. [Foto: coshareofficials.com]

Jakarta, mu4.co.id – Aksi penipuan atau scam semakin merajalela memanfaatkan berbagai macam aplikasi tak terkecuali WhatsApp.

Umumnya penjahat siber akan menautkan tautan atau link berbahaya ditambah dengan pengantar yang persuasif.

Hal yang sama juga terjadi belakangan ini di Brasil dan India. Sejumlah pengguna WhatsApp di negara tersebut diiming-imingi uang jika mereka bersedia mencantumkan likes atau suka pada video tertentu di YouTube. Modus ini serupa dengan penipuan yang mengatasnamakan Shopee di Indonesia.

Baca juga: Waspada! Modus Penipuan Mengatasnamakan PLN

Mulanya penipu menghubungi korban melalui WhatsApp dan mengaku sebagai perwakilan dari perusahaan marketing global. Kemudian berupaya meyakinkan korban dengan iming-iming imbalan sekitar 0,50 dollar AS atau setara Rp7.480 per satu likes video YouTube.

Selain itu, mereka juga dijanjikan kompensasi yang lebih besar lagi hingga 60 dollar AS (Rp898.000) per hari jika korban bisa membubuhkan 5.000 likes.

Kompensasi semakin naik hingga 420 dollar AS (Rp6,2 juta) per minggu jika korban bisa menyukai 5.000 video setiap hari dalam seminggu.

Setelah korban tergiur dan percaya, penipu akan meminta data pribadi dengan alasan untuk proses transaksi pembayaran kompensasi. Namun kemudian mereka akan beralasan mengalami kendala teknis, meskipun dalam beberapa kejadian mereka benar-benar mentransfer sejumlah kecil dana agar dinilai kredibel dan tidak dicurigai.

Baca juga: Modus Penipuan Baru, Berpura-pura Jadi Orang yang Dikenal Pakai Suara Tiruan AI

Kemudian korban diminta untuk menginstal aplikasi tertentu untuk memproses transaksi pembayaran. Aplikasi itulah yang dimanfaatkan penipu untuk memasang malware, sehingga bisa mengakses semua data korban.

Tak hanya menginstal aplikasi, mereka juga meminta korban untuk transfer 1 dollar AS (Rp14.900) untuk kebutuhan verifikasi aplikasi.

Dengan serangkaian tahapan itu, penipu akhirnya mendapatkan data pribadi korban, termasuk rekening bank, kartu kredit, email hingga OTP.

Ketika penipu mendapat akses, mereka akan menghapus akun WhastApp-nya dan mengincar korban lain.

Di Brasil, beberapa penipu melancarkan aksinya melalui WhatsApp dan Telegram. Mereka mengaku bekerja di Amazon dan menyatakan siap menunjukkan screenshot bukti pembayaran untuk meyakinkan korban.

Baca juga: Waspada! Modus Penipuan Baru Kirimkan File PDF di WhatsApp, Simak Ciri-cirinya

Di Indonesia kasus penipuan serupa juga pernah terjadi. Para penipu mengatasnamakan dirinya merupakan afiliasi dari marketplace seperti Shopee.

Modus penipuan ini dimulai dari pelaku kejahatan yang mengundang korban secara acak ke sebuah grup WhatsApp. Selanjutnya, korban akan diinformasikan bahwa grup tersebut dibuat untuk merayakan event atau acara tertentu yang sedang diselenggarakan oleh Shopee.

Admin yang berkedok sebagai pengurus Shopee tersebut akan menjelaskan bahwa grup itu menjadi wadah “bagi-bagi hadiah” kepada seluruh peserta. Hadiah berupa komisi itu bisa didapatkan ketika peserta menjalankan beberapa misi.

Agar korban semakin percaya, para penipu itu juga mengunggah testimoni yang seolah membenarkan adanya komisi yang bisa didapatkan. Korban yang berminat menjalankan misi lantas diminta untuk mengirimkan data diri termasuk rekening untuk melancarkan transaksi transfer komisi. 

Baca juga: Terbongkar! Modus Kejahatan Melalui File Apk Lewat Chat WhatsApp, Kuras Tabungan Hingga Rp 1,4 M

Awalnya komisi itu benar-benar dikirimkan oleh pelaku penipuan, seiring waktu korban diminta untuk mengisi saldo hingga jutaan rupiah untuk mencairkan komisi yang nilainya lebih besar. Saldo itulah yang kemudian ditahan oleh pelaku penipuan sehingga menimbulkan kerugian bagi korban.

Jika Anda mendapati praktik yang sama di WhatsApp atau aplikasi lainnya, Anda perlu waspada. Khususnya untuk tawaran dengan iming-iming uang yang menggiurkan. Anda juga bisa memblokir kontaknya, guna meminimalisir risiko lebih lanjut.

Sumber: kompas.com

[post-views]
Selaras