Jakarta, mu4.co.id – Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer menegaskan bahwa pemerintah akan mewajibkan aplikator atau perusahaan memberikan THR bagi driver ojek online (ojol). Ia juga telah berdiskusi dengan para driver terkait aksi demonstrasi yang berlangsung pada Senin (17/2).
“Saya ingin menyampaikan bahwa negara adalah sifatnya memaksa (aplikator untuk memberi THR kepada driver ojol). Negara tidak akan membiarkan warga negaranya dieksploitasi,” ujar Immanuel atau kerap disapa Noel pada orasi bersama driver ojol, dikutip dari CNN, Selasa (18/2).
Baca Juga: SPAI Desak Kementerian Ketenagakerjaan Tetapkan Regulasi THR Untuk Ojol!
Pemerintah berharap agar aplikator memenuhi hak yang menjadi tuntutan para driver ojol. Mereka tidak meminta gaji setara direksi atau kepemilikan saham, melainkan hanya menuntut hak mereka sebagai pekerja di jalanan.
“Bukan lagi beras dan lain-lain. Kita mau itu berbentuk duit atau uang. Agar yang namanya Hari Raya (Idul fitri) itu benar-benar ada di rumahnya kawan-kawan driver. Tidak lagi yang namanya gula atau apapun,” lanjutnya.
Noel menegaskan demonstrasi adalah hak yang dilindungi undang-undang dan memperingatkan aplikator agar tidak memberi sanksi kepada driver yang menuntut haknya.
Ia juga mengungkapkan bahwa Kemnaker telah berdiskusi dengan aplikator yang kini tengah menyiapkan tunjangan atau bonus bagi driver.
“Harus dong harus (driver ojol dapat THR), tidak bisa tidak. Kemarin kita coba menyampaikan namanya THR, tapi mereka negosiasi soal teknisnya seperti apa. Entah bonus hari raya, banyak bentuknya, tapi kita mau harus ada ‘hari raya’,” ucapnya.
Para driver ojol menggelar demo besar di depan Kantor Kementerian Ketenagakerjaan pada Senin (17/2). Demo digelar untuk mendesak pemerintah memenuhi berbagai tuntutan, termasuk hak THR bagi pengemudi ojol.
(CNN)
