Media Berkemajuan

14 November 2024, 21:34

Pedagang Kaki Lima di Kawasan Anang Adenansi Banjarmasin Tolak Digusur!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Foto Pedagang di Pinggir Jalan [Foto: liputan6.com]

Banjarmasin, mu4.co.id – Sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jalan Anang Adenansi, Banjarmasin Tengah dibuat bingung. Pasalnya Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin akan menertibkan sejumlah PKL di kawasan tersebut.

Para PKL yang berjualan dipinggir jalan ini sudah ditegur sebanyak dua kali, namun para pedagang di sana masih enggan untuk beranjak pindah ketempat lain. Karena, beberapa pedagang disana sudah lama berjualan di Jalan Anang Adenansi ini dan menjadi saksi perkembangan lokasi tersebut.

Mereka berharap tetap boleh berdagang di sana, karena mereka menyebut hanya berjualan pada sore hari dan selama ini tidak pernah mengganggu akses lalu lintas. Para pedagang juga memahami Pemkot mempunyai wewenang untuk menertibkan mereka, tapi semestinya ada solusinya.

Baca juga: Setelah Tiktok Shop Pedagang Ramai Minta Shopee, dan Lazada Ditutup

Para pedagang tersebut merasa sedih apabila harus kehilangan lapak dagangannya. Salah satu pedagang keripik singkong mengatakan, “Saya keberatan dengan penggusuran itu, sudah lama sekali saya berjualan di sini. Dari sebelum trotoar ini dibangun saya sudah di sini, sayang saja kalau digusur, sudah pendapatan saya menurun masa harus di gusur lagi,” Sabtu (21/10/2023).

“Sudah nyaman di sini, tapi namanya warga biasa tidak ada kekuasaan apapun jadi tidak bisa apa-apa, lihat gimana nantinya aja,” ujar pedagang lainnya.

Para PKL yang tidak setuju dengan dengan rencana Pemkot yang terkesan dadakan ini pun, melakukan upaya agar tempat mereka tidak digusur, dengan mengadukan keluhannya kepada Wakil Rakyat, yakni DPRD Kota Banjarmasin, yang diwakili oleh dua pedagang yaitu Abdul Talib dan Ahmad Rifai. Namun, nyatanya masih belum ada kepastian yang diberikan oleh DPRD Kota Banjarmasin.

Baca juga: Usai Ditutupnya Tiktok Shop, Pasar Antasari Banjarmasin Kembali Ramai

“Kami datang ke sini mau meminta solusi. Kasihan pedagang, nasibnya jadi tidak jelas. Padahal mereka berdagang untuk menghidupi anak dan istri di rumah,” kata Rifai, pedagang bakpao di kawasan tersebut.

Anggota DPRD Banjarmasin, Suyato merespons keluhan pedagang. “Saya sudah hubungi Pemkot. Rencana pada Oktober sudah harus beres (bersih), tapi mereka (pemko) kasih waktu bagi pedagang sampai November mendatang.”

Dikonfirmasi secara terpisah, Ketua Komisi II, Awan Subarkah memahami Satpol PP ingin menertibkan kawasan tersebut. Namun ia juga meminta adanya jalan keluar agar para pedagang tetap bisa mencari nafkah.

“Saya lupa aturannya, tapi boleh asalkan berjualan di atas jam 3 sore. Namun, memang ada beberapa wilayah yang dilarang untuk berjualan. Mungkin sekarang di situ tidak boleh lagi untuk PKL,” kata Awan

Sumber: kalimantanlive.com

[post-views]
Selaras