Jakarta, mu4.co.id – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan mengelola tambang batu bara eks milik Bakrie Group, yakni PT Kaltim Prima Coal (KPC), yang merupakan anak usaha dari PT Bumi Resource (Tbk) dengan luas mencapai puluhan ribu hektare.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau yang sering dikenal dengan Gus Yahya.”Iya Eks KPC. Jadi relinquish dari KPC. Luasannya 26.000 hektare,” kata Gus Yahya usai pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (22/08/2024).
Gus Yahya juga menyebutkan bahwa lokasi tambang tersebut berada di Kalimantan Timur. Ia menilai lahan tersebut masih memiliki potensi batu bara yang cukup besar. “Itu baru sebagian dieksplorasi ya. Sebagian kecil saja yang dieksplorasi. Sehingga kita belum tahu semuanya berapa juga belum tahu. Baru sebagian kecil sekali yang dieksplorasi. Ya, Kita sudah bisa mulai produksi tapi juga sambil harus eksplorasi lagi,” katanya.
Baca juga: Muhammadiyah Dipastikan Dapat Lokasi Tambang Terbaik. Ini Kata Menteri Investasi!
Lebih lanjut dirinya menjelaskan bahwa kini pihaknya sudah memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk memulai kegiatan pertambangan tersebut. Kendati demikian, sampai saat ini pihaknya masih membuat struktur lengkap perusahaan tambang milik PBNU yang akan mengelola tambang tersebut.
“Kita masih belum membuat struktur yang lengkap mengenai perusahaan itu. Tapi nanti akan kami umumkan pada saatnya,” bebernya.
Pihaknya pun mengapresiasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah memberikan izin konsesi pertambangan untuk organisasi masyarakat, hingga terbitnya IUPK, dan berharap pada Januari 2025 proses eksplorasi dan produksi sudah bisa segera di mulai
“Kami sampaikan terima kasih kepada Presiden yang telah memberikan konsesi sampai dengan terbitnya IUP, sehingga kami sekarang siap untuk segera mengerjakan usaha pertambangan di lokasi yang sudah ditentukan,” katanya.
(cnbcindonesia.com, antaranews.com)