Media Berkemajuan

22 November 2024, 06:06

Pasien Membludak dan Kurang Pasokan, Rumah Sakit Indonesia Terpaksa Berhenti

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Rumah Sakit Indonesia di Gaza berhenti beroperasi. [Foto: tempo.co]

Gaza, mu4.co.id – Kurangnya pasokan bahan bakar dan membludaknya pasien di tengah serangan Israel,  mengakibatkan Rumah sakit Indonesia (RSI) di Gaza Utara berhenti beroperasi.

Dari rekaman video, terlihat warga Palestina yang terluka berbaris di lorong-lorong fasilitas tersebut dan berbaring tengkurap di tengah genangan darah.

“Kami tidak dapat menawarkan layanan apapun lagi, kami tidak dapat menawarkan tempat tidur apapun kepada pasien,” kata Direktur RSI, Atef al-Kahlout, dilaporkan Aljazirah, Kamis (16/11).

Baca juga: Bantuan Kemanusiaan dari PBB Kembali Terhenti Karena Perizinan Israel

Al-Kahlout mengatakan, RSI memiliki kapasitas 140 pasien. Namun saat ini terdapat sekitar 500 pasien berada di dalam rumah sakit. Dia mengatakan 45 pasien memerlukan intervensi bedah segera.

Al-Kahlout juga meminta ambulan agar tidak membawa lebih banyak orang yang terluka ke fasilitas tersebut karena kurangnya kapasitas. Dia mengatakan, departemen rumah sakit tidak dapat melakukan pekerjaan mereka. Sementara petugas kesehatan di RSI menyebutkan kekurangan pasokan yang parah.

“Semua rumah sakit di Kota Gaza dan wilayah utara telah berhenti beroperasi,” ungkap al-Kahlout.

Petugas RSI lainnya juga mengatakan, mereka tidak memiliki tempat tidur kosong untuk menampung pasien. Korban luka yang berada di RSI terpaksa tidur di lantai atau di lorong rumah sakit.

“Kami tidak memiliki tempat tidur, orang ini membutuhkan unit perawatan intensif,” ujar seorang petugas rumah sakit sambil menunjuk seorang pemuda yang tergeletak di lantai saat dirawat oleh seorang perawat.

Baca juga: Gaza Diguyur Hujan, Pengungsi Makin Khawatir

Pihaknya pun tak memiliki obat-obatan untuk diberikan ke pasien.

Petugas rumah sakit itu mengatakan, RSI menerima orang-orang yang terluka dari Wadi Gaza hingga Beit Hanoon. Beberapa pasien telah berada di RSI selama 10 hari.

Sekitar 30.000 warga Palestina terluka sejak Israel memulai serangannya di Gaza pada 7 Oktober. Dan lebih dari 11.400 orang telah terbunuh, termasuk lebih dari 4.600 anak-anak, dalam serangan Israel di Gaza.

Israel juga sangat membatasi pasokan air, makanan, listrik, dan bahan bakar.

Tim medis (di rumah sakit Indonesia) terpaksa mengamputasi (bagian tubuh) beberapa pasien karena organ-organnya membusuk,” ujar koresponden Aljazirah, Tareq Abu Azzoum yang melaporkan dari Khan Younis.

Baca juga: Israel Makin Tak Terkendali, Serang RS Al-Shifa di Gaza

Abu Azzoum menambahkan, rumah sakit tidak dapat memindahkan korban luka ke tempat lain. Rumah Sakit Indonesia terletak di dekat kamp pengungsi Jabalia, yang terbesar di Gaza. Rumah sakit ini juga telah menampung ratusan pengungsi yang mencari perlindungan.

Pasukan Israel telah menyerang lingkungan rumah sakit beberapa kali. Israel menuduh RSI digunakan untuk menyembunyikan pusat komando dan kendali bawah tanah Hamas. Pejabat Palestina dan kelompok Indonesia yang mendanai rumah sakit tersebut telah menolak klaim tidak berdasar tersebut. 

Sumber: Republika

[post-views]
Selaras