Media Berkemajuan

5 Desember 2024, 10:15

Pasca Kerusuhan, Papua Nugini Umumkan Keadaan Darurat

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Kerusuhan Papua Nugini . [Foto: Andrew KUTAN/AFP]

Papua Nugini, mu4.co.id – Pasca kerusuhan aksi penjarahan dan pembakaran yang menewaskan sekitar 15 orang, Perdana Menteri (PM) Papua Nugini James Marape mengumumkan keadaan darurat selamat 14 hari di ibu kota Port Moresby.

Dilansir dari AFP, Kamis (11/1/2024), Marape mengumumkan bahwa lebih dari 1.000 tentara bersiaga untuk “turun tangan jika diperlukan” berdasarkan keputusan pemberlakuan keadaan darurat tersebut.

Baca juga: Film Siksa Neraka Dibanned di Malaysia dan Brunei Darussalam, Ramai Komentar Netizen!

“Hari ini (11/1) kami menyerukan keadaan darurat selama 14 hari di ibu kota negara kami,” kata PM Papua Nugini itu.

Kerusuhan besar terjadi di Papua Nugini pada Rabu (10/1), usai warga melakukan demo besar-besaran di Port Moresby. Dalam beberapa jam terakhir, kerusuhan meluas hingga ke kota Lae, yang jaraknya sekitar 300 kilometer ke arah utara.

ABC Net melaporkan ratusan warga berdemonstrasi di gedung parlemen di Port Moresby setelah terjadi kesalahan  dalam pembayaran gaji pegawai negeri sipil (PNS).

Gaji PNS di Papua Nugini berkurang 300 Kina atau sekitar Rp1,2 juta dari yang semestinya. Sementara Badan perpajakan Papua Nugini beralasan ada kesalahan dalam insiden itu.

Warga yang terdampak pun beramai-ramai turun ke jalan untuk unjuk rasa. 

Awalnya demonstrasi berjalan dengan damai dikawal polisi. Namun tiba-tiba berujung rusuh hingga terjadi aksi perampokan.

“Layanan ambulans telah menerima sejumlah besar panggilan darurat di distrik ibu kota terkait insiden pembakaran dan orang-orang yang terluka akibat kerusuhan,” demikian keterangan St John Ambulance, dikutip ABC Net.

Setelah kerusuhan itu, PM Marape menegaskan empat kepala departemen yang terlibat dalam urusan penggajian di antaranya komisaris polisi, kepala personalia, keuangan dan perbendaharaan, telah diskors selama 14 hari.

Sumber: CNN Indonesia

[post-views]
Selaras