Media Berkemajuan

5 Februari 2025, 12:53
Search

Nilai Tukar Petani dan Harga Gabah di Kalsel Naik!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Petani
Nilai Tukar Petani dan Harga Gabah di Kalsel Naik. [Foto: radarbali.id]

Banjarmasin, mu4.co.id – Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Selatan pada Desember 2024 mencapai 115,43. Harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani naik 2,41 persen, sementara di tingkat penggilingan naik 1,98 persen.

Menurut Kepala Badan Pusat Statistik Kalsel, Martin Wibisono, NTP dihitung sebagai perbandingan antara indeks harga yang diterima petani (It) dan indeks harga yang dibayar petani (Ib).

Baca Juga: Kementan Libatkan 15 Ribu Petani Milenial di Kalselteng Capai Target Swasembada Pangan

“NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi,” jelas Martin dikutip dari Banjarmasin Post, Rabu (8/1).

NTP Kalsel Desember 2024 sebesar 115,43, menunjukkan keuntungan bagi petani karena kenaikan harga yang diterima lebih cepat dibandingkan harga yang dibayar.

Pada Desember 2024, Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Kalsel naik 0,60 persen, dan Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) naik 0,03 persen.

Kenaikan IKRT disebabkan oleh peningkatan harga komoditas, terutama pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau.

Baca Juga: Kalsel Jadi Produksi Beras Tertinggi di Kalimantan Tahun 2024!

Sementara itu, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) mencapai 117,72, meningkat 1,33 persen dibanding November 2024. NTP mencerminkan rasio antara indeks harga yang diterima dan yang dibayar petani.

Kenaikan It gabungan pada Desember lalu didorong oleh peningkatan di hampir semua subsektor, kecuali peternakan. Kenaikan tertinggi terjadi pada tanaman hortikultura sebesar 3,17 persen, sementara subsektor lain naik 0,25-2,57 persen.

Indeks Harga yang dibayar petani (Ib) juga naik 0,44 persen, dari 121,10 pada November menjadi 121,64, mencerminkan inflasi di masyarakat perdesaan.

(Banjarmasin Post)

[post-views]
Selaras