Jakarta, mu4.co.id – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah mendirikan dua perusahaan guna mengelola konsesi tambang yang diberikan oleh pemerintah.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) sekaligus Ketua PP Muhammadiyah, Muhadjir Effendy.
Perusahaan tersebut terdiri dari strategic company yang berfungsi sebagai holding, serta operating company yang menjalankan operasional.
“Sekarang ini sudah dibentuk tim yang saya sebagai ketua timnya, tapi dalam kapasitas itu bukan sebagai ahli tambang, tapi sebagai ketua PP yang membidangi ekonomi,” ucap Muhadjir dikutip dari detik finance, Kamis (12/9).
Baca Juga: PBNU Bakal Kelola Tambang Batu Bara Eks Bakrie, Segini Luasnya!
“karena itu sekarang sudah kita bentuk dua korporasi badan, ada strategic company ini jadi holding. Kemudian juga nanti ada operating company,” lanjutnya.
Muhadjir menyatakan bahwa operating company ini akan diisi oleh para profesional di bidangnya. Selain itu, Muhammadiyah juga akan melibatkan perguruan tinggi Muhammadiyah dalam pengelolaannya.
“Inilah yang akan diisi para ahli yang memang ada pengalaman di tambang orang Muhammadiyah dan juga ahli. Oleh karena itu dilibatkan 5 fakultas jurusan pertambangan yang ada di perguruan tinggi Muhammadiyah sekarang sudah melakukan survei awal,” ucapnya.
Dia menjelaskan bahwa pihaknya tidak akan terburu-buru dalam mengambil keputusan. Namun, berbagai persiapan terus dilakukan untuk mengelola tambang dengan baik.
Baca Juga: Proses Izin Tambang, Muhammadiyah Bakal Garap Tambang Batu Bara Eks Adaro atau Arutmin!
“Tapi kita siapkan dulu lah institusi di dalam Muhammadiyah mulai dari tadi itu holdingnya kita bentuk. Karena kan nggak boleh langsung ke organisasi sosial kemasyarakatannya, tapi harus lewat badan usahanya,” ujarnya.
“Kita punya Badan Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM), nanti kita bentuk holding namanya strategic company itu kemudian sudah terbentuk lagi operatingnya. Nanti operating ini yang akan bekerja sama dengan pihak kontraktor dan termasuk yang survei awal yang menunjukkan kelayakan di tambangnya sampai dengan betul-betul business plannya mantap,” katanya.
Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa PP Muhammadiyah akan segera memperoleh tambang eks-Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B) yang sebelumnya dimiliki oleh PT Adaro Energy Tbk atau PT Arutmin Indonesia.
(detik finance, Kompas)