Media Utama Terpercaya

30 Desember 2025, 19:23
Search

Momen Mengharukan! Di Tengah Kekurangan, Anak-Anak di Sumut Lebih Memilih Al-Qur’an daripada Makanan

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Di Tengah Kekurangan Anak-Anak di Sumut Lebih Memilih Al-Qur’an daripada Makanan
Di Tengah Kekurangan Anak-Anak di Sumut Lebih Memilih Al-Qur’an daripada Makanan [Foto: Ilustrasi mu4.co.id]

Aceh, mu4.co.id – Rombongan relawan komunitas Sabila (Solidaritas Anak Binjai Langkat) mendapat pelajaran kemanusiaan yang tidak terduga dalam perjalanan membawa bantuan logistik di kawasan Besitang, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara (Sumut), Ahad (21/12/2025).

Salah satu relawan Sabila, Yona mengungkapkan bahwa saat mereka tengah membagikan roti dan snack kepada anak-anak di pinggir jalan, sebagaimana yang biasa mereka lakukan dalam perjalanan misi kemanusiaan, namun seorang anak malah meminta Al-Qur’an.

“Bu, ada Al-Qur’an?” tanya seorang anak.

“Jujur kami semua terdiam, speechless. Kami sedang membagi roti, tapi yang dia minta justru Al-Qur’an. Dia tidak minta roti yang sedang kami pegang. Sama sekali tidak. Dia hanya menatap ke dalam mobil dan bertanya soal Al-Qur’an,” sebut Yona Selasa, (24/12/2025).

Tidak berselang lama, anak-anak lain pun mendekat, mereka tampak antusias, memanggil teman-temannya. “Dia seperti kaget dan bahagia. Langsung bilang, ‘Ambil, Deva ambil, cepat ambil!’ ke teman-temannya,” sambungnya.

Baca juga: Gerakan Taawun Muhammadiyah, Lazismu Kota Banjarmasin Salurkan Bantuan Awal Rp540 Juta untuk Korban Bencana Sumatra

Diketahui, para relawan memang membawa satu dus besar berisi Al-Qur’an dan Iqra yang diletakkan di bagian depan. Namun awalnya pembagian kitab suci itu tidak direncanakan di perjalanan.

Momen itu pun membuat para relawan terenyuh menyaksikan antusiasme anak-anak yang, dalam kondisi serba kekurangan, justru menjadikan Al-Qur’an sebagai kebutuhan utama.

“Rasanya nyees sekali. Mereka itu pasti lapar, pasti butuh makan, tapi ketika melihat ada yang membagi Al-Qur’an, rasanya seperti mereka menemukan oksigen. Saya merasa ditegur dengan sangat halus. Di rumah, Al-Qur’an ada, tapi belum tentu dibaca setiap hari. Sementara mereka, di tengah bencana dan keterbatasan, begitu merindukannya,” ungkap Yona.

Menurutnya, selama beberapa kali misi kemanusiaan ke Aceh dan sekitarnya, kejadian seperti ini baru pertama kali dialami oleh tim Sabila.

“Ini pertama kalinya anak-anak di jalan meminta Al-Qur’an. Biasanya mereka minta makanan atau minuman. Tapi kali ini berbeda. Awal perjalanan kami sudah diberi pelajaran berharga oleh Allah. Pelajaran yang tidak bisa diukur dengan apa pun,” pungkasnya.
(potretkota.com)

[post-views]
Selaras