Media Utama Terpercaya

6 November 2025, 23:25
Search

Momen Bersejarah, Mendikdasmen Pertama Kali Pidato Bahasa Indonesia di Sidang Umum UNESCO

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Mendikdasmen Pidato Bahasa Indonesia di Sidang Unesco
Mendikdasmen Pertama Kali Pidato Bahasa Indonesia di Sidang Umum UNESCO [Foto: Media Indonesia]

Samarkand, mu4.co.id – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti berpidato menggunakan bahasa Indonesia di Sidang Umum Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) ke-43 di Kota Samarkand, Uzbekistan, yang juga disiarkan langsung di kanal YouTube UNESCO, Selasa (04/11/2025).

Penyampaian pidato dalam Bahasa Indonesia tersebut menjadi momentum bersejarah, karena secara resmi baru pertama kali digunakan sebagai bahasa kerja dalam sidang umum UNESCO.

Mengawali pidatonya, Mu’ti memulai dengan sebuah pantun, yang mana Pantun sendiri merupakan sebuah budaya tak benda yang telah diakui pada Sidang Umum UNESCO tanggal 17 Desember 2020 yang lalu.  “Bunga selasih mekar di taman, petik setangkai buat ramuan. Terima kasih saya ucapkan, atas kesempatan menyampaikan pernyataan,” ujarnya.

Dalam Pidatonya, Menteri Mu’ti turut menyampaikan apresiasi atas dukungan dari UNESCO dan semua negara anggota yang menyetujui Resolusi 42 C/28 dan menetapkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi ke-10 UNESCO, pada Sidang Umum ke-42 UNESCO di Paris pada 20 November 2023. Ia mengatakan, bahasa Indonesia telah lama berfungsi sebagai jembatan kesatuan di seluruh archipelago Indonesia yang memiliki lebih dari 17.000 pulau, 700 bahasa lokal, dan 1.300 etnik.

“Pada hari ini bahasa Indonesia kembali mengukuhkan eksistensinya di dunia internasional sebagai jembatan pengetahuan antara negara,” katanya.

Baca juga: Tahun Depan, Mendikdasmen Bakal Berikan Beasiswa D4-S1 Kepada 150.000 Guru!

Dalam kesempatan itu, Mu’ti juga menjelaskan berbagai kebijakan pendidikan di Indonesia, dan menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia baru saja meluncurkan kebijakan yang disebut Pendidikan Bermutu untuk Semua yang merupakan pelaksanaan konstitusi dan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan jalan menuju kemanusiaan yang adil dan beradab. Pemerintah juga meluncurkan Gerakan Semesta untuk mempercepat pencapaian Tujuan Keempat dalam Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Selain itu, ia juga memberitahu bahwa Indonesia mulai mengenalkan pembelajaran kecerdasan artifisial (AI), coding, serta penguatan pendidikan karakter. Berikutnya peningkatan kapasitas dan kesejahteraan guru sebagai agen pembelajaran dan sebagai agen peradaban melakukan pemenuhan gizi anak sekolah melalui program makan bergizi gratis (MBG).

Mu’ti menambahkan bahwa pemerintah Indonesia juga meluncurkan dan mengembangkan Sekolah Rakyat bagi anak-anak dari keluarga miskin. Melalui berbagai kebijakan tersebut, Mu’ti menegaskan, angka partisipasi sekolah anak usia 7 hingga 12 tahun dan 13 hingga 15 tahun di Indonesia masing-masing telah mencapai 99,19 persen dan 96,17 persen.

“Presiden Prabowo juga meluncurkan program digitalisasi pendidikan dan rumah pendidikan sebagai upaya memberikan layanan pendidikan bermutu bagi anak-anak di daerah terpencil,” pungkas Mu’ti.

Mu’ti pun menutup pidatonya dengan pantun, Dari Jakarta ke Samarkand, kota bersejarah nan menawan. Jika manusia bergandeng tangan, dunia kan indah penuh kedamaian.

(kompas.com)

[post-views]
Selaras