Yunani, mu4.co.id – Aktivis Swedia, Greta Thunberg, bersama sekitar 160 anggota Global Sumud Flotilla (GSF) tiba di Yunani pada Senin (6/10) setelah dideportasi oleh otoritas Israel saat berupaya menyalurkan bantuan ke Gaza.
Setibanya di Bandara Internasional Athena, Thunberg menyebut misi GSF sebagai upaya terbesar untuk “mematahkan pengepungan ilegal dan tidak manusiawi” Israel lewat jalur laut.
“Adanya misi ini sungguh memalukan. Kita bahkan tidak melihat upaya minimum dari pemerintah kita,” ujar Thunberg setibanya di Yunani, dikutip dari CNN, Rabu (8/10).
Greta Thunberg mendesak dunia bertindak menghentikan genosida yang dilakukan Israel terhadap Palestina.
Baca Juga: Israel Cegat 41 Kapal Bantuan Gaza, 400 Aktivis Pro-Palestina Ditahan
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Yunani menyebut penerbangan repatriasi ke Athena membawa 27 warga Yunani dan 134 warga dari 15 negara Eropa, sementara Israel mengeklaim telah mendeportasi total 171 aktivis ke Yunani dan Slovakia.
Sebelumnya dilaporkan bahwa armada GSF, yang berangkat dari Barcelona awal September, dicegat Angkatan Laut Israel di lepas pantai Mesir.
Gerakan internasional ini bertujuan menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui 40 kapal sipil, melibatkan jurnalis, tenaga medis, dan aktivis, termasuk Greta Thunberg. GSF juga melaporkan beberapa serangan terhadap armadanya yang diduga dilakukan oleh Israel.
(CNN)