Gaza, mu4.co.id – Kementerian Kesehatan Gaza menyebutkan lebih dari 2 ribu tenaga medis yang bertugas di rumah sakit Jalur Gaza utara memulai puasa di hari pertama Ramadan tanpa makan sahur dan buka puasa.
Para petugas kesehatan di Gaza Utara tersebut terpaksa menjalani puasa tanpa makan sahur dan berbuka puasa lantaran mereka bekerja tanpa kenal waktu dan tidak tersedianya stok pangan yang mencukupi.
“Tim medis bekerja setiap waktu di utara Gaza dan juga tak ada yang bisa dimakan. Tubuh para tenaga kesehatan di utara Gaza sudah kelelahan karena kurangnya asupan makanan,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf Al-Qudra, dilansir dari tempo.co, Ahad (17/03/2024).
Meskipun diketahui sejumlah bantuan mulai disalurkan melalui langit Gaza Utara, namun tampaknya hal tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pengungsi dan tenaga medis.
Baca juga: Salut! Yordania Kirimkan Bantuan Gaza Lewat Pesawat Udara Ditengah Blokade Israel
Al-Qudra pun menyerukan kepada dunia internasional dan organisasi-organisasi kemanusiaan untuk memberikan makanan siap saji, sehingga tim tenaga kesehatan di Gaza bisa menjalankan tugas-tugas mereka.
Selain itu, warga Palestina lainnya di Gaza pun tengah menghadapi tantangan yang serius akibat krisis pangan tersebut. Setengah jutaan warga Palestina harus mengalami kelaparan dan kehausan akut selama bulan suci Ramadan, sebagai dampak dari serangan militer Israel yang terus berlanjut.
Warga Palestina pun menyambut bulan suci Ramadan tahun ini dalam suasana yang suram dengan keamanan yang diperketat oleh Kepolisian Israel. Pembicaraan untuk gencatan senjata dalam perang Gaza saat ini pun terhenti.