Gaza, mu4.co.id – Baru-baru ini Indonesia dituduh oleh militer Israel bahwa fasilitas Indonesia telah digunakan oleh Hamas untuk melancarkan serangan dan melindungi operasi bawah tanahnya, termasuk rumah sakit utama Gaza al-Shifa, Rumah Sakit Sheikh Hamad yang didanai Qatar dan sebuah rumah sakit yang dibangun oleh kelompok dari Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Operator Rumah Sakit Indonesia di Gaza, membantah dan berkomentar. “Kami membangun rumah sakit ini untuk membantu orang lain, sesuai dengan kebutuhan warga Gaza,” kata Ketua MER-C, Sarbini Abdul Murad, Senin (06/11/2023).
“Tuduhan Israel merupakan alasan agar mereka dapat menyerang Rumah Sakit Indonesia di Gaza,” tambah Sarbini dalam konferensi pers di Jakarta.
MER-C sendiri merupakan sebuah organisasi atau kelompok relawan sosial kemanusiaan yang bergerak mengoperasikan Rumah Sakit Indonesia.
Baca juga: Rudal Iron Dome Israel Malfungsi, Jatuh dan Merusak Kawasan di Israel
Selain itu, Jubir IDF menyebut bahwa RS Indonesia menjadi tempat pejuang Hamas untuk bersembunyi dan melakukan komando yang sudah dibangun mulai tahun 2010 lalu.
Terkait hal itu, relawan Indonesia Muhammad Husein juga langsung membantah. Ia menjelaskan bahwa pembangunan RS Indonesia di Palestina baru mulai berjalan pada tahun 2011.
“Ada foto citra satelit rumah sakit Indonesia (RSI) tahun 2010 ketika sedang dibangun. Dari statement ini saja sudah terlihat kebodohan dan kebohongannya,” ucap Muhammad Husein melalui video di YouTube (07/11/2023).
“RSI itu bukan dibangun tahun 2010 tapi 2011 pertengahan. Kok saya tahu? Karena saya juga salah satu tim pembangunan rumah sakit Indonesia,” tambahnya.
Husein pun menunjukkan beberapa foto-foto ketika dia masih bergabung dengan relawan MER-C dalam proses pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza. Ia menegaskan bahwa pertama kali ke Gaza tahun 2011, di lokasi tersebut belum ada proses pembangunan rumah sakit bahkan di sana masih lahan kosong.
Baca juga: Beredar Kabar Relawan Asal Indonesia, Muhammad Husein Meninggal di Gaza. Benarkah?
Selain itu juga, IDF mengklaim bahwa ada terowongan yang dibangun di bawah tanah sebagai tempat persembunyian Hamas.
Namun lagi-lagi tuduhan Israel ini dibantah oleh relawan Indonesia. Pejabat lain di MER-C mengatakan tidak ada terowongan di bawah rumah sakit dan mengatakan bahwa tangki bahan bakar serta generator-generator listriknya disimpan di gedung terpisah di dekatnya untuk alasan keamanan.
Muhammad Husein juga mengatakan, “Proses pembangunan RSI ini dipantau oleh kami orang-orang Indonesia dari A-Z, dari awal sampai akhir. Enggak ada itu, katanya ada terowongan di bawah tanah.”
Ia menambahkan, “Ada semacam lobang di area dekat RSI, itu lobang untuk penampungan air bawah tanah. Karena kebutuhan air besar tidak mungkin dibuat drum besar di atas, jadi dibuat tanki bawah tanah. Itu dituduh sebagai lubang terowongan para pejuang (Hamas), astaghfirullahaladzim”.
RS Indonesia masih berdiri utuh di tengah gempuran Israel di Gaza, namun terancam lumpuh operasionalnya, dan kini menjadi satu-satunya harapan bagi warga yang berada di Gaza Utara, di tengah agresi Israel.
Sumber: onlineindo.tv