Media Berkemajuan

27 Juli 2024, 12:07

Menteri Pendidikan Gaza Hentikan Tahun Ajaran 2023/2024 karena Seluruh Siswa Telah Terbunuh. Benar Atau Hoaks?

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Ilustrasi anak-anak sekolah di Palestina [Foto: suarapalestina.com]

Gaza, mu4.co.id – Tengah ramai postingan di media sosial yang mengatakan bahwa Menteri Pendidikan Gaza hentikan tahun ajaran 2023/2024 karena seluruh siswa telah syahid akibat serangan Israel.

Informasi tersebut awalnya disebarkan oleh akun berbahasa arab yang kemudian diterjemahkan sendiri oleh warganet menjadi informasi seperti yang diinfokan di atas. Salah satu akun yang sempat menyebarkan kabar tersebut adalah akun @BTSARMYcasa.

Lantas benarkan informasi tersebut ataukah hanya hoaks?

@panzerdh5

Menurut kantor berita Palestina, WAFA, pada Ahad (29/10/2023), jumlah korban meninggal sudah mencapai 8.069 orang dan lebih dari 22.000 orang mengalami luka-luka. Demikian berdasarkan keterangan Kementerian Kesehatan setempat.

Baca juga: Indonesia Desak DK PBB Hentikan Perang di Gaza, Menlu RI: Berapa Banyak Nyawa Lagi Dikorbankan?

Di Jalur Gaza, korban meninggal sebanyak 7.955 orang dan di Tepi Barat menjadi 114 orang. Sedangkan rincian jumlah luka-luka adalah 20.000 di Gaza dan 2.000 di Tepi Barat.

Sebanyak 73 persen dari jumlah korban di Gaza itu merupakan anak-anak, perempuan, dan termasuk orang tua. Sedangkan berdasarkan laporan UNICEF selama periode 20-26 Oktober 2023, sebanyak 221 sekolah di Jalur Gaza saat ini mengalami kerusakan.

@Roi_ro1

Angka itu termasuk lebih dari 40 persen dari seluruh bangunan sekolah yang ada di Jalur Gaza. Sejumlah 625.000 anak yang terdaftar di seluruh sekolah sekarang dalam kondisi sudah tidak memiliki akses pendidikan lagi.

Baca juga: Salurkan Bantuan Obat-obatan dan Makanan untuk Rakyat Palestina. Lazismu Himpun Donasi Sebesar 1,7M

Meski demikian, hingga berita ini ditulis pada Senin (30/10/2023), tidak ada satu sumber kredibel yang menyatakan bahwa Menteri Pendidikan Gaza mengakhiri tahun ajaran 2023/2024.

Bahkan, akun @BTSARMYcasa yang sempat menyebarkan info tersebut akhirnya mengakui kesalahannya karena telah menyampaikan informasi dari cuitan yang sumbernya tidak kredibel. Atas pernyataan yang tidak benar tersebut, akun @BTSARMYcasa mengakui kesalahannya. 

Baca juga: Ditengah Kondisi Obat Bius Kosong dan Listrik Padam, Tim Medis Terus Berikan Pertolongan Pada Korban Serangan Israel

Sehingga informasi mengenai dihentikannya tahun ajaran 2023/2024 di Gaza merupakan hoaks dan masih harus diverifikasi keabsahannya.

Syauqi Hafiz, seorang Master Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia melalui laman Twitter miliknya memperingatkan, “Berita ini sampai sekarang ga ada sumbernya. Hati-hati ya teman-teman, saat ini perang informasi sangat sengit. Berita palsu yang keliatannya innocent begini merusak upaya para pejuang media di Palestina dalam menyebarkan informasi valid untuk melawan propaganda Z!0ni5,” (pikiran-rakyat.com, tirto.id, liputan6.com)

[post-views]
Selaras