Jakarta, mu4.co.id – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat membiasakan sarapan sehat dengan dua butir telur rebus tiap pagi, yang dinilainya lebih baik daripada menu sarapan populer tinggi gula dan kalori.
“Kalau pertama kali makan atau sarapan jangan yang manis-manis seperti sereal, nasi uduk, atau lontong. Itu bikin gula kita langsung akan naik. Kita butuh makanan sehat, contohnya protein seperti telur,” sebut Budi dalam unggahan di akun Instagram resminya @bgsadikin, dikutip pada Selasa (23/9).
Budi menjelaskan, satu telur rebus mengandung 6 gram protein dan 60 kalori, sehingga dua butir bisa memberi 12 gram protein dan 120 kalori dengan harga terjangkau. Ia menekankan kebutuhan protein harian idealnya 0,8 gram per kilogram berat badan. Dengan berat 72 kg, seorang butuh sekitar 57,6 gram protein, dan dua telur di pagi hari sudah menutup sebagian kebutuhan itu.
Selain protein, dua telur juga mengandung vitamin B kompleks, vitamin D, selenium, hingga kolin yang bermanfaat untuk fungsi otak.
Namun, apakah dua telur rebus saja sudah cukup untuk memenuhi gizi harian?
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Ari Fahrial Syam, menilai pernyataan Budi bisa dimaklumi jika sebagai orang awam, namun kurang tepat diucapkan dalam kapasitasnya sebagai Menteri Kesehatan.
Baca Juga: Ini 10 Cara Efektif Turunkan Berat Badan Selama Seminggu!
“Sungguh tidak tepat ketika beliau dalam anjuran tersebut menyampaikan sebagai seorang Menkes,” ujar Ari.
Meski bermanfaat, dua telur rebus belum cukup memenuhi gizi harian. WHO merekomendasikan asupan protein 0,8–1,2 gram per kg berat badan, sehingga orang berbobot 60 kg butuh 48–72 gram per hari.
Dua telur hanya menyumbang sekitar 12 gram atau 15–20% dari kebutuhan. Karena itu, selain telur, tubuh tetap perlu karbohidrat, lemak sehat, vitamin, dan mineral dari sayur, buah, serta sumber karbohidrat sehat seperti roti gandum, oatmeal, atau nasi merah.
“Harus diingat, bahwa kita perlu protein tambahan, perlu tambahan kalori serat tambahan vitamin mineral yang berasal dari buah dan sayuran jika kita akan melakukan aktivitas sebagai pekerja atau pelajar. Sehingga kalau hanya 2 telur sarapan pagi tidak cukup untuk kita tetap sehat perlu tambahan gizi lain termasuk serat yang berasal dari buah dan sayuran,” ucap Ari.
Baca Juga: Bahaya, Stop Padukan Makanan Ini Dengan Mi Instan!
Ari mengingatkan, konsumsi telur utuh tidak cocok bagi penderita kolesterol tinggi yang sebaiknya menghindari kuning telur. Ia juga menekankan, bagi anak sekolah dan remaja yang aktif, dua telur saja tidak cukup, sehingga sarapan tetap perlu ditambah karbohidrat.
“Harus ada tambahan kalori lain yang berasal dari karbohidrat misal roti atau kentang kalau memang ingin menghindari nasi,” ucap pria yang juga merupakan Dekan FKUI itu.
Meski begitu, Ari menyebut dua telur rebus lebih baik daripada tidak sarapan sama sekali, namun untuk gizi seimbang tetap perlu dilengkapi karbohidrat, serat, dan vitamin.
(CNBC, detik health, Media Indonesia, Liputan6)