Malaysia, mu4.co.id – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Tito Karnavian mendapat kecaman dan kritik keras dari masyarakat Malaysia setelah pernyataannya mengenai bantuan Malaysia untuk korban banjir bandang di Aceh.
Ucapan Tito dalam sebuah podcast dinilai meremehkan kontribusi tersebut, meski bantuan ke Aceh sebagian besar berasal dari sumbangan pribadi warga Malaysia.
South China Morning Post melaporkan, Tito menyebut bantuan Malaysia “tidak terlalu banyak” dan menegaskan bahwa respons pemerintah pusat Indonesia “jauh lebih besar”, pernyataan yang kemudian memicu reaksi negatif dari publik Malaysia.
Tito Karnavian juga mengkritik narasi bahwa Indonesia membutuhkan bantuan asing, dengan menegaskan pemerintah pusat telah mengucurkan dana miliaran rupiah serta mengerahkan berbagai lembaga, tim penyelamat, kepolisian, dan helikopter untuk penanganan bencana di Sumatra utara. Ia juga menyebut bantuan dari Malaysia berasal dari warga sipil, bukan pemerintahnya.
Pernyataan itu memicu kejengkelan warganet Malaysia, yang menilai Tito tidak bersyukur dan mempertanyakan sikapnya, terlebih laporan menyebut sejumlah tawaran bantuan dari pemerintah asing sempat ditolak Presiden Prabowo Subianto.
“Kenapa tidak bisa sekadar mengucapkan terima kasih?,” komentar netizen dari laman Mothership.sg, dikutip dari Viva, Ahad (21/12).
“PAK, KENAPA HARUS MEMBANDINGKAN BANTUAN DARI NEGARA LAIN DENGAN BANTUAN DARI NEGARA SENDIRI?” ujar netizen lainnya.
Warganet Indonesia juga ikut berkomentar, menilai bantuan pemerintah pusat harusnya memang kewajiban negara, sehingga tidak perlu membandingkan dengan bantuan negara asing.
Sementara itu, laporan dari laman Bernama mencatat warga Aceh menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Malaysia dan PM Anwar Ibrahim, dengan menyebut bantuan tersebut mengembalikan semangat para penyintas.
Meski tak menyalurkan bantuan langsung ke pemerintah Indonesia, pada 11 Desember 2025 lalu Kantor PM Malaysia menyatakan akan memberikan bantuan RM500 atau sekitar Rp2.000.000 kepada mahasiswa Indonesia di Malaysia yang terdampak bencana.
(Viva)













