Taiwan, mu4.co.id – Sosok visioner yang memimpin Institut Teknologi dan Bisnis ASIA Malang, Risa Santoso (32) terpilih menjadi salah satu penerima penghargaan Ten Outstanding Young Persons (TOYP) 2024 di panggung internasional ketika Junior Chamber International (JCI) di Taiwan, Jumat (01/11/2024).
Risa Santoso dianugerahi penghargaan TOYP dalam bidang Kepemimpinan dan Pencapaian Akademik karena menjadi orang pendidikan termuda yang memimpin Institut Teknologi dan Bisnis ASIA Malang.
Dalam persaingan ketat dengan nominasi dari seluruh dunia, Risa berhasil meraih pencapaian yang membanggakan dan mengharumkan nama Indonesia. Ia pun mengungkapkan rasa terkejutnya karena tidak menyangka bisa masuk dalam daftar Top 10.
“Sungguh di luar dugaan saya bisa terpilih masuk jajaran Top 10 TOYP 2024. Tahapan seleksinya dimulai dari nominasi JCI Indonesia, kemudian diseleksi hingga tersisa 5 orang untuk diajukan ke kompetisi internasional,” ungkap Risa Santoso, Jumat (15/11/2024).
Baca juga: Masih Muda, Dosen UIR Ini Jadi Guru Besar Bidang Teknik Geologi Termuda di Indonesia
Untuk diketahui, sejak pertama kali digelar pada tahun 1983, penghargaan bergengsi tersebut mencari individu berbakat di bawah usia 40 tahun yang telah menunjukkan kontribusi signifikan dalam mengembangkan dan memajukan berbagai sektor kehidupan, tidak hanya mengapresiasi prestasi di bidang akademik, tetapi juga seperti teknologi, advokasi HAM, dan pembangunan masyarakat.
Sebagai informasi, Risa menjadi orang ke-3 yang mendapatkan Titel TOYP Internasional, dimana sebelumnya, 2 tokoh muda Indonesia telah mengukir nama di ajang TOYP, yakini Aburizal Bakrie yang dianugerahi penghargaan pada 1986 atas kesuksesannya di bidang bisnis, dan Seto Mulyadi yang lebih akrab disapa Kak Seto mendapat pengakuan di tahun 1987 berkat dedikasinya sebagai ahli psikologi anak.
Prestasi itupun mencerminkan dedikasinya dalam mentransformasi pendidikan dengan mengintegrasikan teknologi digital dan semangat entrepreneurship. Ia juga aktif menciptakan peluang bagi mahasiswa Indonesia untuk berpartisipasi dalam program pertukaran pelajar, pertukaran dosen, serta magang, dengan membangun kemitraan strategis bersama perusahaan dan universitas internasional.
Selain itu, sebagai alumni penerima beasiswa LPDP yang kini berkiprah sebagai pembicara dan anggota panel LPDP Roadmap to 2045, Risa terus memperluas jejaring internasional melalui kolaborasi dengan institusi pendidikan dan korporasi global, seperti inisiatifnya membuka kesempatan bagi mahasiswa dan tenaga pengajar Indonesia untuk mengikuti program pertukaran dan pelatihan di luar negeri.
Pengalamannya sebagai Tenaga Ahli Muda di Kantor Staf Presiden RI (2015-2017) juga semakin memperkaya wawasan dan perspektifnya dalam merumuskan kebijakan pendidikan nasional.
(kapanlagi.com)