Banjarbaru, mu4.co.id – Pada hari ketiga Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMABA) di Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarbaru, Rabu (13/8), BEM ULM membentangkan spanduk bertuliskan #SaveMeratus dan #EndCoal.
Menurut Ketua BEM ULM, Ady Jayadi, aksi ini bertujuan meningkatkan kepedulian mahasiswa baru terhadap isu lingkungan, khususnya ancaman terhadap Pegunungan Meratus yang dikenal sebagai paru-paru dunia.
“Meratus adalah sumber kehidupan bagi masyarakat Kalimantan. Kami menolak segala bentuk kepentingan yang berpotensi merusak lingkungan,” ujar Aldy dikutip dari Radar Banjarmasin, Sabtu (16/8).
Pegunungan Meratus di Kalimantan Selatan merupakan kawasan penting yang menyimpan keanekaragaman hayati, serta menjadi sumber air utama bagi masyarakat. Perannya tidak hanya penting bagi kelestarian lingkungan, tetapi juga bagi kehidupan warga yang bergantung padanya.
Baca Juga: Dishut: Desember 2025 Status Pegunungan Meratus Keluar sebagai Taman Nasional
Rencana Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) untuk menetapkan kawasan ini sebagai Taman Nasional memicu beragam reaksi. Pihak pendukung menilai langkah tersebut dapat memperkuat perlindungan, sementara sebagian masyarakat adat menolak karena khawatir status baru itu akan membatasi akses serta hak kelola yang diwariskan turun-temurun.
Selain itu, BEM ULM menekankan adanya ancaman eksploitasi batu bara di sekitar Meratus yang bertentangan dengan upaya menjaga kelestarian lingkungan.
Bagi mereka, isu ini bukan hanya soal lingkungan, tetapi juga simbol perlawanan terhadap pembangunan yang abai pada keberlanjutan dan keadilan sosial.
Menurut Aldy, PKKMABA ini menjadi momen tepat untuk menanamkan kepedulian dan keberpihakan mahasiswa terhadap masyarakat.
“Kami akan mengawal isu Meratus dan menolak kebijakan yang berpotensi merugikan masyarakat serta ekosistemnya,” tegasnya.
(Radar Banjarmasin)