Media Berkemajuan

18 Oktober 2024, 12:20

Liga Arab Kompak Boikot Perusahaan Pro-Israel, Hingga Kampus-Kampus!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Aula Liga Arab yang dibangun pada tahun 1955 oleh Desainer Internasional Nada Debs di Kairo, Mesir [Foto: arabnews.jp]

Mesir, mu4.co.id – Liga Arab bersepakat memboikot perusahaan yang berafiliasi dengan Israel. Hal tersebut tertuang dalam pernyataan yang dikeluarkan pada akhir konferensi ke-96 di Kairo, Mesir.

Konferensi yang dipimpin Asisten Sekretaris Jenderal Liga Arab untuk Palestina, Saeed Abu Ali tersebut menekankan pentingnya memperkuat kerja lembaga-lembaga boikot Arab. Delegasi Arab menegaskan anggotanya tidak akan berinvestasi di permukiman Yahudi dan menuntut para pengusaha menarik investasi dan menghentikan kerja sama dari permukiman tersebut.

“Para peserta menyampaikan apresiasinya atas upaya gerakan Boycott, Divestment, Sanctions (BDS) dan mengakui dampak dan pencapaiannya yang luas dalam menghadapi pendudukan, kolonialisme, dan apartheid Israel, serta mendukung perjuangan rakyat Palestina,” bunyi laporan yang dikutip dari Middle East Monitor, Selasa (09/07/2024).

“Hal ini juga menekankan pentingnya bekerja untuk meningkatkan kerja sama dan koordinasi antara Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dalam mengembangkan mekanisme boikot Islam dan mengintegrasikannya dengan boikot Arab dan internasional,” lanjutnya.

Diketahui, Boikot Liga Arab terhadap perusahaan terafiliasi Israel dimulai sejak 3 Juli 2024.

Baca juga: Boikot Produk Israel, MUI Dorong Pemerintah Setop Impor dari Israel!

Dalam konferensi tersebut, Abu juga mendesak Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mematuhi pembaruan tahunan daftar hitam perusahaan global dan Israel yang beroperasi di pemukiman ilegal Israel di wilayah Arab yang diduduki, sejalan dengan resolusi Dewan 31/36 tahun 2016.

Dirinya mengatakan konferensi tersebut mengutuk segala undang-undang atau keputusan yang mengkriminalisasi dan menargetkan gerakan BDS, mencegah divestasi, dan tindakan boikot terhadap Israel, termasuk undang-undang tentang aktivitas ekonomi untuk badan publik yang dikeluarkan oleh House of Commons Inggris dan keputusan serupa di Jerman dan beberapa negara bagian AS.

“Selain itu, konferensi tersebut meminta FIFA dan Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk melarang Israel berpartisipasi dalam acara olahraga mengingat tindakan penghancuran dan genosida yang sedang berlangsung di Jalur Gaza,” kata Abu.

Baca juga: Barang Impor Israel Meningkat, MUI: Pemerintah Harus Jelaskan Kepada Publik!

Tak hanya itu, Koalisi Teluk Melawan Normalisasi (Gulf CAN) bahkan mendorong boikot kampus atau universitas-universitas di Inggris yang diduga berkontribusi terhadap genosida di Gaza. “Universitas-universitas Inggris tidak hanya terlibat dalam menolak mengakui genosida di Gaza, namun juga memainkan peran langsung dalam pendanaan dan pengembangan senjata yang dipasok kepada tentara pendudukan Zionis,” bunyi pernyataan itu, dilansir di The New Arab, Ahad (07/07/2024).

Diantara daftar universitas di Inggris yang diboikot diantaranya yaitu, Newcastle University, University of Liverpool, University of Nottingham, University of Leeds, Northumbria University, Queen Mary University of London, University of Portsmouth, University of Manchester, Manchester Metropolitan University, dan Coventry University.

Di lain sisi, diketahui aksi genosida Israel terhadap rakyat Palestina yang menuai respons negatif dari wisatawan mancanegara di seluruh dunia mengakibatkan anjloknya wisatawan yang berkunjung ke Israel sepanjang tahun ini. “Jumlah turis yang bepergian ke Israel turun signifikan pada paruh pertama 2024. Jumlah turis ke Israel turun 76% pada tahun ini,” bunyi laporan Biro Pusat Statistik Israel seperti dilansir dari Haaretz, Selasa (09/07/2024).
(republika.co.id)

[post-views]
Selaras