Media Berkemajuan

27 Juli 2024, 12:23

Libatkan 3 Pakar Hukum Tata Negara, Film Dirty Vote Tembus 1 Juta Penonton!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Film Dokumenter Dirty Vote, Pungkas Kecurangan Pilpres 2024 [Foto: YouTube @Dirty Vote]

Jakarta, mu4.co.id – Dandhy Dwi Laksono resmi merilis Film ‘Dirty Vote’ pada Ahad (11/02/2024) pukul 11.00 WIB di Kanal YouTube Dirty Vote. Film itu melibatkan pakar hukum tata negara, yang ditonton hingga 1 juta penonton dalam 8 jam.

Sutradara Dirty Vote Dandhy mengungkapkan film dokumenter tersebut bertujuan untuk mengedukasi masyarakat di masa tenang pemilu yang berlangsung selama 3 hari mulai dari tanggal 11 Februari hingga 13 Februari 2024.

“Ada saatnya kita menjadi pendukung capres-cawapres, tapi hari ini saya ingin mengajak setiap orang untuk menonton film ini sebagai warga negara,” ujarnya dikutip dari mediaindonesia.com, Senin (12/02/2024).

Baca juga: Agar Tidak Bingung, Cek Simulasi Kertas Surat Suara Pemilu 2024 yang Memuat Nama-nama Caleg Berikut Ini!

Film berdurasi 1 jam 57 detik tersebut mengupas tuntas hiruk pikuk sistem Pemilu 2024, dengan melibatkan tiga orang pakar hukum tata negara yaitu Bivitri Susanti, Zainal Arifin Mochtar, dan Feri Amsari.

Mereka menganalisis dengan gamblang tentang penggunaan infrastruktur kekuasaan yang kuat. Lantas film itu pun langsung menjadi trending topic di hari pertama penayangannya. Banyak warganet yang mengapresiasi dan merasa tercerahkan setelah menonton Dirty Vote.

Sebagai Informasi, sebelumnya Sutradara Dandhy juga tercatat sebagai sutradara dari film fenomenal Sexy Killers yang menceritakan tentang oligarki yang telah menggerogoti sistem demokrasi di Indonesia.

Menanggapi perihal tersebut, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Habiburokhman menyebutkan film tersebut mengutamakan narasi kebencian dan menganggap tuduhan yang disampaikan tidak ilmiah.

“Di negara demokrasi semua orang memang bebas menyampaikan pendapat. Namun, perlu kami sampaikan bahwa sebagian besar yang disampaikan film tersebut adalah sesuatu yang bernada fitnah, narasi kebencian yang bernada asumtif, dan sangat tidak ilmiah,” katanya.

Berikut link full movie nya:
https://youtu.be/RRgLZ66NCmE?si=qnbLO1u_X52WmY30

[post-views]
Selaras