Surabaya, mu4.co.id – Serangan siber yang menyerang Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya menyebabkan gangguan pada ratusan layanan publik, termasuk layanan imigrasi beberapa hari yang lalu.
Kejadian ini terjadi pada saat yang sama dengan upaya pemerintah dalam menindak praktik judi online di Indonesia. Apakah ada keterkaitan antara kedua peristiwa ini?
Menurut Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa serangan ransomware terhadap PDNS 2 berkaitan dengan langkah pemerintah yang membatasi akses internet di Filipina dan Kamboja terkait penanganan judi online.
Baca Juga: Pemerintah Indonesia Diminta Tebusan USD 8 Juta oleh Peretas Pusat Data Nasional!
“Indikasi itu belum kelihatan ke sana, jadi memang saat ini tim forensik lagi bekerja, jadi kita akan mendetailkan sampai ketemunya sejauh mana,” ucap Semuel, dikutip dari CNN, Jum’at (28/6).
PDNS 2 telah mengalami gangguan sejak 20 Juni lalu. Beberapa layanan publik seperti imigrasi lumpuh, namun sudah berangsur pulih.
Semuel menyatakan bahwa ada 210 lembaga yang terkena dampak serangan ransomware, baik di tingkat pusat maupun daerah. Dia tidak memberikan detail spesifik mengenai lembaga-lembaga yang terpengaruh tersebut, namun Semuel mengklaim bahwa beberapa layanan sudah mulai pulih.
(CNN)