Bengkulu, mu4.co.id – Kelangkaan BBM di Provinsi Bengkulu dalam beberapa hari terakhir menyebabkan lonjakan harga hingga Rp30.000/liter di beberapa daerah.
Anggota DPRD Seluma, Febrinanda Putra Pratama, menyebut kenaikan ini sangat memberatkan masyarakat kecil, termasuk nelayan, petani, dan pelaku usaha lokal.
Febrinanda mengaku menerima langsung keluhan dari warga, sopir, nelayan, dan pelaku UMKM yang terdampak kelangkaan dan mahalnya BBM. Ia mendesak Bupati, Dinas Perdagangan, dan Pertamina segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah ini.
Baca Juga: Tanggapan Singapura dan MPR Soal Rencana Indonesia Alihkan Impor BBM dari Singapura ke AS
“Saya juga mendesak pemerintah daerah dan pusat untuk meninjau kembali distribusi BBM di daerah, khususnya ke wilayah-wilayah terpencil seperti Kabupaten Seluma. Kami tidak ingin masyarakat terus menjadi korban,” ujar Febrinanda dikutip dari Tempo, Jum’at (30/5).
Kelangkaan BBM juga terjadi di Kota Bengkulu dan hampir seluruh wilayah provinsi tersebut. Ketua Umum Himpunan Pertashop Merah Putih Indonesia (HPMPI), Steven, menjelaskan bahwa hal ini disebabkan terhentinya pasokan dari Pertamina melalui jalur laut akibat pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai. Akibatnya, distribusi BBM dialihkan lewat jalur darat dari provinsi tetangga yang terbatas dan berbiaya tinggi.
“Kami dari para pengusaha Pertashop mengalami hal yang lebih parah, yakni mengalami keterlambatan pengantaran BBM 7-14 hari dari semula H+1,” ucap Steven.
(Tempo)
