Media Berkemajuan

5 Desember 2024, 10:07

Lagi-lagi Jembatan Pulau Bromo Banjarmasin Memakan Korban. Ini Rencana PUPR!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Turunan jembatan pulau Bromo yang curam. [Foto: amnesia.id]

Banjarmasin, mu4.co.id – Jalanan Jembatan Gantung Pulau Bromo di Banjarmasin Selatan lagi-lagi memakan korban.

Pada Kamis (16/5) petang, terjadi laka tunggal yang dialami oleh satu keluarga yaitu sepasang suami istri beserta anaknya dan mengalami luka-luka.

Motor matic yang ditunggangi mereka meluncur bebas ketika menuruni oprit jembatan dan terhenti ketika menabrak pagar pembatas.

Salah satu penduduk Pulau Bromo, Widodo, mengatakan bahwa korban berasal dari Aluh Aluh, Kabupaten Banjar.

“Rencananya mau jalan-jalan ke rumah keluarganya di sini. Biasanya mereka sekeluarga datang naik perahu, tapi kemarin pakai sepeda motor,” ungkap mantan Ketua RT 6 Pulau Bromo itu, dikutip dari Radar Banjarmasin, Sabtu (18/5).

“Sudah berkali-kali peristiwa seperti ini terjadi,” keluhnya.

Apa yang dikatakan oleh Widodo bukanlah sekadar omong kosong. Jumlah korban kecelakaan di oprit jembatan gantung senilai Rp40 miliar itu sudah sangat banyak. Banyak penduduk Pulau Bromo yang menganggap turunan jembatan itu terlalu curam.

“Setengah bulan yang lalu juga kejadian. Lengan si pengendara patah. Korban pun dibawa ke rumah sakit,” ungkap Widodo.

“Saya berharap dan meminta tolong pada pemerintah. Yang jadi korban luka sudah tidak terhitung lagi,” tegasnya.

Suri Sudarmadiyah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin, mengaku telah menonton video kecelakaan tersebut. Tim dari PUPR dan Dinas Perhubungan juga telah melakukan kunjungan ke lokasi untuk meninjau kondisinya.

Baca Juga: Baru Selesai, Aksesoris Jembatan Pasar Lama Raib Dicuri!

Berdasarkan evaluasi teknis, disimpulkan bahwa struktur oprit jembatan perlu dirombak.

“Nanti kami usulkan perbaikannya di APBD Perubahan 2024. Diusulkan dulu,” ucap Suri.

“Mungkin turunan jembatan akan diperpanjang. Atau dibuat seperti apa, tergantung hasil kajian lanjutan. Kami sudah memiliki beberapa opsi desain,” lanjutnya.

Febpry Ghara Utama, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Banjarmasin, menyatakan rencana untuk menginstal polisi tidur karet guna mengurangi kecepatan kendaraan saat melintasi turunan jembatan tersebut.

“Semacam polisi tidur tapi terbuat dari bahan karet,” ucapnya.

Namun, rencana tersebut belum diterapkan karena akan dikaji terlebih dahulu.

“Apakah justru membahayakan, itu juga akan dikaji. Termasuk juga jarak pemasangan dan jumlahnya,” tuturnya.

Sumber: Radar Banjarmasin

[post-views]
Selaras