Media Berkemajuan

1 April 2025, 14:22
Search

Kurs Rupiah Diperkirakan Anjlok! Gegara Kasus Korupsi di Indonesia?

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Kurs Rupiah
Ilustrasi [Foto: PALIMA]

Jakarta, mu4.co.id – Nilai tukar rupiah terus melemah sejak penutupan perdagangan pada 28 Februari 2025, mencapai Rp 16.520 per dolar AS.

Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi, memperingatkan bahwa jika hal ini berlanjut, rupiah bisa menembus Rp 17.000 per dolar AS pada Maret.

Ia menilai pelemahan ini juga dipengaruhi oleh faktor internal, termasuk kasus dugaan pengoplosan BBM oleh Pertamina yang tengah diselidiki Kejaksaan Agung, dengan potensi kerugian negara hingga Rp 193,7 triliun dalam satu tahun.

Baca Juga: Daftar Megakorupsi Yang Masuk Klasemen Liga Korupsi Indonesia, Nomor 2 Pertamina

Kasus korupsi tata kelola minyak mentah dari 2018 – 2023 diperkirakan merugikan negara ratusan triliun rupiah. Menurutnya, skandal ini merusak kepercayaan investor.

Selain itu, sektor industri nasional menghadapi tantangan besar dengan banyak perusahaan tekstil dan infrastruktur gulung tikar serta perlambatan di sektor otomotif yang menyebabkan PHK massal. Kondisi ini melemahkan daya beli masyarakat dan konsumsi domestik.

“Banyak kelas menengah yang kini hanya mengandalkan tabungan untuk biaya hidup, karena lapangan pekerjaan semakin sempit,” ujar Ibrahim, dikutip dari Tempo, Senin (3/3).

Baca Juga: Ada Tersangka Baru, Begini Dugaan Pengoplosan Pertalite Jadi Pertamax!

Selain faktor internal, pelemahan rupiah juga dipengaruhi oleh faktor eksternal. Kebijakan Presiden AS, Donald Trump, yang berencana mengenakan tarif impor tambahan 10% pada Cina, Eropa, Kanada, dan Meksiko mulai 4 Maret 2025, mendorong penguatan dolar.

Selain itu, inflasi tinggi di AS dan kemungkinan Bank Sentral AS mempertahankan suku bunga tinggi semakin menekan mata uang negara berkembang, termasuk rupiah. Jika Trump terpilih kembali dan perang dagang berlanjut, suku bunga AS berpotensi tetap tinggi selama empat tahun ke depan.

Adapun dari sisi geopolitik, konflik Israel-Palestina memperlemah nilai rupiah karena ketegangan geopolitik di Timur Tengah berpotensi mengganggu stabilitas ekonomi global.

(Tempo)

[post-views]
Selaras