Banjarmasin, mu4.co.id – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus berupaya maksimal dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Indonesia. Mulai dari upaya pencegahan, pemadaman, hingga penanggulangan pasca karhutla terus ditingkatkan pada bulan September hingga Oktober.
Dan kabar baiknya baru-baru ini Direktur Jenderal Planologi KLHK Hanif Faisol Nurofiq, memberikan informasi terbaru terkait karhutla yang terjadi di 2 Provinsi yang rawan terjadi karhutla yaitu Provinsi Jambi dan Kalimantan Selatan, yang kini dilaporkan perlahan membaik, lantaran jumlah kejadian karhutla yang terus berkurang.
“Kondisinya masih siaga tapi kan itu dari parameter hotspot dan kualitas udara sudah sangat jauh dari kondisi bulan kemarin ya. Kalsel (Kalimantan Selatan) sudah sangat baik kemudian Jambi sudah baik,” ucap Hanif, Rabu (25/10/2023).
Baca juga: Udara Membaik, Pemko Banjarmasin Hentikan PJJ
Selain itu, KLHK sendiri menjadikan Provinsi Jambi dan Kalimantan Selatan sebagai proyek percontohan dalam penanggulangan karhutla secara terpadu dan terencana.
“Dua provinsi ini akan kami jadikan project pilot (proyek percontohan) di dalam penanggulangan karhutla secara terpadu strategi atau berencana,” tambah Hanif.
Hal tersebut dibuktikan dengan kondisi karhutla yang dinilai telah berhasil dikendalikan dan luas lahan yang terbakar juga mengalami penurunan dari puluhan ribu hektare menjadi hanya 1.200 hingga 1.600 hektare.
Hanif menyebutkan berkurangnya karhutla ini terjadi karena 2 faktor, yaitu karena adanya pencegahan minat masyarakat untuk membakar dan karena menjaga objek untuk tidak mudah terbakar.
Sumber: detik.com