Jakarta, mu4.co.id – Marak di media sosial ajakan dukungan untuk rakyat Palestina melalui Global Sumud Flotilla. Global Sumud Flotilla adalah gerakan kemanusiaan internasional berupa konvoi damai menggunakan kapal penumpang besar hingga perahu nelayan, berangkat dari Spanyol pada 31 Agustus 2025, disusul Tunisia dan pelabuhan lain pada 4 September.
Kata sumud dalam bahasa Arab berarti keteguhan atau steadfastness, sebuah konsep yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas perjuangan Palestina. Melalui misi ini, para penyelenggara berharap menghubungkan keteguhan rakyat Gaza dengan gerakan solidaritas global.
Gerakan ini terdiri dari koalisi 44 negara di seluruh dunia yang bersatu untuk berlayar bersama menembus blokade Gaza, mengirimkan pesan persatuan & solidaritas global serta menyalurkan dukungan nyata untuk masyarakat Palestina.
Negara peserta diantaranya Malaysia, Indonesia, Filipina, Thailand, AS, Australia, Brasil, Denmark, Prancis, Jerman, Italia, Kuwait, Meksiko, Maroko, Pakistan, Qatar, Arab Saudi, Spanyol, Sri Lanka, Swedia, Tunisia, Turki, Belanda, Kolombia, dan puluhan lainnya.
Baca juga: 1.000 Kapal Aktivis Berlayar ke Gaza, Blokir Jalur Pelayaran Israel
Ratusan aktivis, dokter, pengacara, jurnalis, seniman, dan tokoh masyarakat menyatakan siap berlayar menuju Gaza melalui jalur laut pada akhir Agustus dan awal September 2025.
Gerakan ini berakar dari ajakan yang datang dari Malaysia, tepatnya dari Nadir Al-Nuri, seorang aktivis kemanusiaan yang pernah tinggal dan menjalani kehidupan langsung di Gaza.
Berbekal pengalaman tersebut, Nadir dipercaya oleh pihak Malaysia untuk memimpin gerakan Sumud Flotilla secara regional.
Dari Indonesia, perwakilan tergabung dalam Indonesia Global Peace Convoy (IGPC) melalui Sumud Nusantara dengan komitmen mengirimkan 5 kapal kemanusiaan bersama dengan negara lain.
Baca juga: Bawa Bantuan Kemanusiaan Palestina, Kapal TNI AL Tiba di Mesir
Armada kemanusiaan itu bertujuan mengirim bantuan kemanusiaan penting sekaligus menyampaikan pesan yang kuat, yaitu dunia tidak akan tinggal diam terhadap genosida dan blokade yang telah berlangsung selama 18 tahun terhadap lebih dari dua juta penduduk Gaza.
Dalam konferensi pers di Ruang Berkarya Perpustakaan Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Jumat (15/8/2025), Indonesia Country Director Sumud Nusantara Rifa Berliana Arifin, Lc, M.H menegaskan, misi ini bukan sekadar pengiriman bantuan kemanusiaan, melainkan bagian dari perlawanan sipil global terhadap ketidakadilan.
“Ketika dunia resmi gagal menghentikan blokade dan genosida, masyarakat sipil dari berbagai negara turun tangan. Sumud Nusantara adalah wujud tekad Asia Tenggara untuk berdiri di garis depan,” ujar Rifa dilansir dari laman aqsaworkinggroup, Senin (25/8).
Iring-iringan kapal bantuan kemanusiaan ini diperkirakan akan tiba di Gaza pada 13 September 2025.