Media Berkemajuan

21 Desember 2024, 23:46

Kondisi Tenda Jemaah Haji di Mina Dinilai Memprihatinkan. Tak Sesuai Dengan Jumlah Jemaah

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Kondisi miris juga didapati oleh seorang jemaah difabel di Maktab 72 Mina, Arab Saudi. Jemaah tersebut tidak mendapatkan perlakuan khusus, sehingga tidur bertumpuk bersama jemaah lainnya di dalam satu tenda yang sempit. [Foto: detikcom]

Mina, mu4.co.id – Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI mengungkap kondisi jemaah haji Indonesia di Mina, Arab Saudi begitu memprihatinkan. Pasalnya, Ketua Timwas Haji DPR, Muhaimin Iskandar atau dikenal Cak Imin mengungkapkan kondisi tenda jemaah haji Indonesia yang berdesakan hingga toilet yang antre berjam-jam.

Dia menyayangkan tenda yang sempit hingga menyebabkan ruang gerak jemaah tak lebih dari 1 meter.

Cak Imin mengungkap tenda dengan muatan diluar kapasitas ini mengakibatkan banyak jemaah yang tidak mendapat tempat tidur di dalam tenda.

“Satu orang cuma 0,8 meter, artinya 1 meter enggak nyampe, akhirnya tidur di lorong. Ini tidak boleh terulang,” katanya, dikutip dari CNN, Kamis (20/6).

Selain itu, Cak Imin juga mendapatkan informasi bahwa adanya tenda lain yang justru lebih luas. Menurutnya, hal tersebut tidak adil. Dia pun mengusulkan ke depannya agar tenda harus sama ukurannya.

Baca Juga: Jemaah Haji Korea Perlu Budget Segini Hingga Dapat Tenda Mewah!

“Ke depan, tiap tenda harus ukuran per orang per nama, kayak di hotel,” tuturnya.

Tak hanya tenda, kondisi toilet juga jadi keluhan jemaah haji Indonesia. Salah satu jemaah bahkan menyampaikan ini di depan Timwas Haji DPR.

Jemaah tersebut mengeluhkan kapasitas toilet yang tidak memadai. Jemaah antre di toilet berjam-jam hingga terpaksa buang air kecil di samping tenda.

Hal ini disampaikan oleh seorang jemaah saat anggota Timwas Haji DPR, sekaligus Wakil Ketua Komisi VIII DPR Fraksi Golkar, Ace Hasan Sadzily.

“Di kamar mandi, jumlah kapasitas jemaah yang banyak dengan kamar mandi yang sedikit, sampai di belakang pun dijadiin (untuk) buang air kecil sama ibu-ibu,” ucap seorang jemaah.

Kondisi tenda pun sangat tidak ramah untuk lansia, sebab, jemaah harus naik turun tangga di tenda tersebut.

Kondisi tangga maktab 72 menuju tenda harus naik turun tangga [Foto: detikcom]

“Yang lansia harus naik turun tangga, ke bawah. Tapi intinya kamar mandi. Kamar mandi ngantre,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Kloter JKS10 Oma Firdaosi yang memiliki jumlah jemaah 440 orang itu mengungkap situasi tenda yang melebihi kapasitas. Pihaknya sampai berselisih dengan kloter lain karena persoalan tenda sempit ini.

“Dengan daya tampung yang tidak memadai, ditaruh di sini. Kita 440 (orang) sehingga kemarin kekurangan 100. Jadi 50 sekarang di sana, dekat dapur,” ujar Oma.

“Harusnya daya tampung 440, tapi 50 ditampung di tempat lain setelah meminta kepada maktab untuk ditempatkan di tempat lain,” tanya Ace kepada Oma.

Menanggapi keluhan tersebut, Ace menyampaikan pihaknya mengevaluasi penyelenggaraan haji 2024.

“Jadi kami ke sini untuk melakukan pengawasan untuk perbaikan. Ini nanti akan menjadi bahan evaluasi,” kata Ace.

Antrean kamar mandi berjam-jam ini juga menjadi sorotan Cak Imin. Dia menyoroti secara khusus terkait rasio kamar mandi yang tidak imbang dengan jumlah jemaah.

“Rasio kamar mandi enggak imbang. (Jemaah) mengantre sampai 2 jam, ada yang pingsan,” kata Cak Imin.

Cak Imin juga menyoroti kebersihan di tenda dan toilet yang tidak terjaga hingga soal wastafel untuk berwudu.

(CNN)

[post-views]
Selaras