Media Berkemajuan

23 Desember 2024, 00:27

Kisah Hidup Buya Hamka Diangkat ke Film Layar Lebar

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah Datuk Indomo [Buya Hamka] [Foto: muhammadiyah.or.id]

Jakarta, mu4.co.id – Film tentang sosok Buya Hamka diharapkan tayang perdana pada Idul Fitri mendatang. Film ini merupakan hasil kerja sama Lembaga Seni Budaya dan Peradaban Islam (LSBPI) Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan PT Starvision.

Saat ini MoU yang baru ditandatangani adalah bersifat adendum. Yaitu perubahan sebagian pasal tentang pembuatan film Buya Hamka yang semula hanya dua bagian menjadi tiga bagian.

“Karena film Buya Hamka cukup panjang. Tidak baik jika diputar sekaligus,” kata Ketua MUI Bidang LSPBI Jeje Zainuddin Selasa (17/1/2023) di laman resmi MUI.

Ide pembuatan film Buya Hamka itu terjadi pada 2014 ketika dia bertemu dengan mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin.

Sementara itu, proses penggarapan film ini sudah berjalan sejak periode sebelumnya dan proses film tersebut sudah selesai. “Sekarang ini sedang finishing, editing untuk ke beberapa bagian, jadi sudah siap tayang,” tuturnya.

Dia berharap bisa memberikan kesempatan kepada umat Islam di masa libur itu untuk menonton karya film bermutu dan berkualitas. “Dan tentu film yang mengandung nilai pendidikan pembentukan karakter bangsa dari seorang tokoh ulama besar sekaligus ketua MUI pertama yaitu Buya Hamka,” imbuhnya.

Direktur PT Starvision yang juga produser film Buya Hamka, Chand Parwez Servia, menyampaikan, film Buya Hamka tidak hanya unggul dalam bidang agama, tetapi juga karena karakter sang tokoh yang tepat dalam memperbaiki kondisi saat ini.

Sementara itu, Sekjen MUI Buya Amirsyah Tambunan memberikan apresiasi terkait film Buya Hamka yang akan tayang dalam waktu dekat ini. “Dalam waktu dekat ditayangkan bioskop di seluruh Indonesia,” kata dia.

Dia mengaku sudah menyaksikan tayang sebanyak tiga episode. Menurut dia, film Buya Hamka disadur dari kisah perjalanan tokoh yang terkenal dengan nama lengkap nama Prof Dr H Abdul Malik Karim Amrullah Datuk Indomo.

Amirsyah menjelaskan, Buya Hamka bukan hanya seorang seorang ulama, melainkan juga filsuf dan sastrawan terkemuka.

Selain itu, menurut Amirsyah, figur kelahiran 17 Februari 1908 itu berkarier sebagai wartawan, penulis, dan pengajar. Buya Hamka sempat berkecimpung di politik melalui Masyumi hingga partai tersebut dibubarkan.

“Beliau Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pertama, dan aktif dalam Muhammadiyah hingga akhir hayatnya,” ujarnya.

Dia menuturkan, sosok Buya Hamka yang menjadi daya tarik dalam film Buya Hamka, memiliki karakter dan prinsip istiqamah dalam menghadapi berbagai ujian dan cobaan hingga penyiksaan di penjara.

Buya Amirsyah menuturkan, meski belajar auotodidak, Buya Hamka berhasil menjadi insan akademik yang diakui Universitas Al-Azhar dan Universitas Nasional Malaysia dengan menganugerahkan gelar doktor kehormatan, sementara Universitas Moestopo Beragama mengukuhkan Hamka sebagai guru besar.

“Hingga saat ini namanya disematkan untuk Universitas Hamka milik Muhammadiyah di Jakarta dan beliau masuk dalam daftar Pahlawan Nasional,” ujarnya. 

Karakter Buya Hamka akan diperankan oleh Vino G. Sebastian. Proses syuting dilakukan di Maninjau, Sumatera Barat. Serta di Jawa Tengah (Semarang, Tegal), Jakarta dan Jawa Barat (Sukabumi). (mdindonesia.id)

[post-views]
Selaras