Media Berkemajuan

27 Juli 2024, 12:18

Kisah Adhara Perez Miliki IQ Melebihi Einstein, Lulus S2 di Usia 11 Tahun

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Adhara Perez Sanchez. [Foto: Fajar Pendidikan]

Meksiko, mu4.co.id –  Sosok Adhara Perez Sanchez berasal dari Meksiko menggemparkan dunia karena memiliki skor IQ yang mengagumkan, yakni 162.

IQ Adhara dikategorikan jenius dengan skor yang lebih tinggi dari Albert Einstein dan Stephen Hawking yang memiliki skor 160.

Di usianya yang belia, 11 tahun ia sudah menyelesaikan S2 dan menerima gelar master di bidang teknik.

Adhara dinyatakan lulus dalam bidang teknik sistem di Universitas CNCI dan ia juga meraih gelar teknik industri di bidang matematika dari Technological University of Mexico.

Adhara dibesarkan di keluarga dengan ekonomi rendah. Pada usia 3 tahun ia didiagnosis mengidap sindrom asperger atau spektrum autisme.

Sindrom asperger merupakan gangguan perkembangan yang menyebabkan seseorang kesulitan berinteraksi sosial.

Adhara sempat mengalami depresi karena mendapatkan perundungan dari teman-temannya.

Sang Ibu pernah mendengar teman-teman Adhara memanggilnya sebagai “orang aneh”. Intimidasi itu membuat Adhara sempat tidak ingin bersekolah lagi. 

Begitu pula dengan guru di sekolah Adhra yang mengatakan Adhara kerap menghabiskan waktu di sekolah dengan tidur.

Ironisnya, para guru di tempat Adhara bersekolah seolah tidak peduli. 

“Para guru tidak terlalu berempati, mereka mengatakan kepada saya bahwa saya berharap dia menyelesaikan tugas,” terang Nayeli, dikutip dari Times Now News.

Gadis belia pemilik IQ melebihi Einstein ini bercita-cita bekerja di NASA dan bermimpi menjadi astronot yang dapat menjelajahi luar angkasa, khususnya planet Mars.

“Saya ingin pergi ke luar angkasa dan menjelajah Mars,” tutur Adhara dilansir dari Daily Mail.

Adhara berharap bisa melanjutkan pendidikannya ke Universitas Arizona, tempat dia bisa belajar astrofisika.

Keinginan Adhara untuk melanjutkan pendidikan ini pun membawanya mendapatkan tawaran beasiswa dari Universitas Arizona, namun saat ini tertunda karena masalah visa.

Saat Adhara belajar menjadi astronot, ia akan bekerja dengan Badan Antariksa Meksiko untuk membantu mempromosikan eksplorasi ruang angkasa dan matematika. 

Saat ini, dia juga bekerja untuk menyelesaikan tesnya yang memungkinkannya melakukan penerbangan melalui agen yang memiliki koneksi dengan NASA. 

Sehingga saat lulus nanti, Adhara akan berusia 17 tahun, di mana dia akan menjadi orang autis pertama yang terbang ke luar angkasa, dilansir dari Marie Claire Mexico.

Sumber: kompas.com aceh.tribunnews.com

[post-views]
Selaras