Media Berkemajuan

18 Oktober 2024, 01:28

Keren! Mahasiswa UGM Ciptakan Sandal Terapi Pintar. Ini Keunggulannya!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Mahasiswa UGM
Mahasiswa UGM yang ciptakan sandal terapi pintar. [Foto: UGM]

Yogyakarta, mu4.co.id – Lima mahasiswa UGM ciptakan sandal terapi pintar untuk membantu pemulihan pasien patah tulang. Inovasi ini dikembangkan melalui Program Kreativitas Mahasiswa-Karsa Cipta (PKM-KC).

Adapun lima mahasiswa tersebut, antara lain:

  1. Maya Aida dari prodi Manajemen Informasi Kesehatan Sekolah Vokasi angkatan 2022, 
  2. Aditya Kyran Santoso (Elektronika dan Instrumentasi FMIPA 2022), 
  3. Nathasya Angelliya (Ilmu Keperawatan, FKKMK 2022), 
  4. Ignatius Gerald Handono (Elektronika dan Instrumentasi FMIPA 2022), dan 
  5. Bitta Nathaniela Purwoko (Manajemen Informasi Kesehatan Sekolah Vokasi 2023).

Sandal ini menggunakan teknologi Load CellAccelerometer yang membantu pasien menjalani latihan penumpuan beban dan langkah dengan lebih tepat selama pemulihan.

Baca Juga: Satu-Satunya Kampus di Indonesia, UGM Raih Paritrana Award

Ide ini muncul dari pengalaman nyata seorang pasien patah tulang di RSUP Sardjito yang kesulitan memantau latihan beban, sebuah tantangan yang juga dihadapi oleh dokter ortopedi.

“Kami kemudian lantas mengangkat permasalahan ini dalam penelitian sebagai bagian dari program kreativitas,” ucap Maya dikutip dari detiknews, Ahad (29/9).

Sandal terapi ini disebut pintar karena dilengkapi sensor load cell dan accelerometer yang terhubung dengan smartphone, sehingga dapat memberikan umpan balik langsung kepada pengguna. 

Pasien bisa memantau distribusi beban dan langkah kaki sesuai saran dokter ortopedi, memungkinkan pencatatan dan monitoring latihan yang lebih akurat.

Baca Juga: Mahasiswa UGM Kembangkan Alat Pengusir Hama Burung Pipit

Natashya Angelliya menyatakan bahwa sandal terapi ini dapat meningkatkan derajat kesehatan pasien fraktur kaki. Penggunaan sensor load cell dan accelerometer juga berpotensi untuk pengembangan lebih lanjut di bidang IPTEK kesehatan.

Untuk melindungi karya dan mendorong penggunaannya di dunia medis, tim sedang mengajukan hak paten. 

Ignatius Gerald Handono menambahkan bahwa inovasi ini tercipta berkat kerja sama tim dan bimbingan dokter ortopedi, dr. Dananjaya Putramega, Sp OT (K). 

Mereka berharap sandal terapi ini dapat bermanfaat bagi pasien pasca fraktur ekstremitas bawah.

(Detik news)

[post-views]
Selaras