Jakarta, mu4.co.id – Kementerian Agama memberikan penghargaan kepada 11 Penyuluh Agama Islam (PAI) dalam acara PAI Award 2024 pada Rabu (21/8) di Jakarta. Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan inovasi mereka dalam kepenyuluhan agama Islam.
Penghargaan diserahkan oleh Wakil Menteri Agama (Wamenag), Saiful Rahmat Dasuki, dan beberapa pejabat lainnya, yang menekankan pentingnya peran PAI dalam menyebarkan ajaran Islam yang rahmatan lil’alamin.
“Ikhtiar bapak/ibu (PAI) ini adalah bagian yang akan dicatat dalam sejarah, bagaimana peran-peran para PAI dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ucap Saiful Rahmat, dikutip dari laman resmi Kemenag, Jum’at (23/8).
Wakil Menteri Agama menegaskan bahwa PAI Award bukan sekadar ajang penghargaan, melainkan upaya untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas para penyuluh agama.
Baca juga: Pembagian Bingkisan Ramadan Terbanyak, Kemenag Pecahkan Rekor MURI!
Dengan tantangan dakwah yang semakin kompleks, penghargaan ini menjadi motivasi bagi para penyuluh untuk terus berkarya dan berinovasi. Dari 80 penyuluh berprestasi yang masuk final dalam 8 kategori, 11 di antaranya dinobatkan sebagai yang terbaik.
“Kepada para pemenang, kemenangan ini adalah kemenangan kita bersama dalam menjaga soliditas dan dedikasi para Penyuluh Agama Islam di seluruh Indonesia,” ujar Saiful.
Wamenag menekankan bahwa kemenangan ini melambangkan kesatuan semangat dan tujuan di antara para penyuluh. Ia juga menjelaskan bahwa para pemenang dipilih melalui proses seleksi yang ketat dan cermat oleh dewan juri.
“Penilaian yang dilakukan oleh para juri tentu tidak mudah, mengingat kualitas dan dedikasi tinggi yang ditunjukkan semua peserta. Namun, pada akhirnya, pemenangnya adalah seluruh Penyuluh Agama Islam yang ada di Indonesia,” lanjutnya.
Penghargaan ini menekankan pentingnya peran PAI dalam menjaga keberagaman, toleransi, dan moderasi beragama.
“Setiap kebaikan yang kita lakukan ada cahaya yang menerangi jalan orang lain, dan ada keberkahan yang Insya Allah akan berbalik kepada diri kita semua, ketika dilakukan dengan penuh keikhlasan dan dedikasi yang tinggi,” pesannya.
Berikut Penyuluh Agama Islam yang meraih penghargaan:
Peningkatan Literasi Al-Qur’an:
Lailatul Fithriyah Azzakiyah (Jawa Timur)
“Tahfizh Al Qur’an Tematik (TQT): Metode Efektif Peningkatan Literasi Makna Al-Qur’an”
Pendampingan Kelompok Rentan:
Rusman Edi (Sumatra Barat)
“Program Pembinaan Anak Spesial (PANAS) Kota Bukittinggi”
Kesehatan Masyarakat:
Umi Khoirun Nisa (Jawa Tengah)
“Strategi Pencegahan Stunting melalui Sepijar”
Pemberdayaan Ekonomi Umat:
Dewi Sartika (Bengkulu)
“KEMEJA (Kemenag Jemput Halal) Gratis: Manfaat Label Halal bagi Perkembangan Usaha Pelaku UMKM”
Penegakan Hukum:
Fitria Rahmi (Sumatra Barat)
“Bina Tiga Ketahanan untuk Lima Puluh Kota Bersih dari Narkoba (Upaya Preventif Penyuluh Agama)”
Pelestarian Lingkungan:
Suriyani (Kalimantan Utara)
“Peningkatan Pendapatan Ekonomi Majelis Taklim melalui Pengelolaan Kebun Organik di Pekarangan Rumah”
Metode Penyuluhan Baru:
Habibur Rohman (Jawa Timur)
“Audiobook Binwin: Inovasi Penyuluhan Agama Islam Bimbingan Perkawinan dan Sarana untuk Difabel Netra”
Penguatan Moderasi Beragama
Syarif Hidayatullah (Jawa Tengah)
“Bina Eks Napi Terorisme menjadi Agen Moderasi Beragama Cinta NKRI”
Kemenag juga memberi penghargaan kepada para penyuluh yang aktif di media sosial untuk kategori “Social Media Influencer“, yaitu:
1. Jihan Asfia Hamida (Sulawesi Tenggara)
Akun IG, @jihanasfiah
2. Deni Puji Utomo (Sulawesi Tenggara)
Akun IG, @denikemenag
3. M. Hudori (Jawa Barat)
Akun IG, @Fiqh_Keluarga
(Kemenag)