Media Utama Terpercaya

22 Juni 2025, 14:37
Search

Kembalikan Rp11,8 Triliun ke Negara, Ini Profil Martua Sitorus, Masuk Jajaran Miliarder Dunia!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Profil Martua Sitorus
Profil Martua Sitorus [Foto: Radar Solo]

Jakarta, mu4.co.id – Sosok Martua Sitorus menjadi sorotan usai mengembalikan uang Wilmar Group, perusahaan raksasa yang ia dirikan bersama Kuok Khoon Hong, ke negara sebesar Rp11,8 triliun.

Sebelumnya, Kejaksaan Agung RI menyita uang tersebut terkait kasus korupsi fasilitas ekspor crude palm oil (CPO) dan turunannya pada 2022, yang disebut-sebut sebagai salah satu skandal korporasi terbesar dalam sejarah industri kelapa sawit nasional.

Lantas, seberapa besar kekayaan Martua Sitorus hingga bisa mengembalikan dana triliunan rupiah?

Pria kelahiran Pematang Siantar, Medan tahun 1960 itu, memiliki kekayaan yang fantastis, tercatat sebesar USD 3,5 miliar (setara Rp57,12 triliun) per Juni 2025. Angka tersebut secara konsisten mencatat kenaikan signifikan setiap tahunnya, bahkan melonjak 88,88% dalam 5 tahun terakhir. Hal itu pun sukses menempatkan dirinya sebagai orang terkaya ke-18 di Indonesia pada menurut Forbes 2024, bahkan miliarder dunia menurut Forbes 2025.

Diketahui, Martua Sitorus dikenal luas sebagai pengusaha yang membangun bisnisnya dari nol. Ia pernah menjadi penjual koran. Dan hingga tahun 1991, ia berkolaborasi dengan pengusaha Malaysia, Kuok Khoon Hong (keponakan orang terkaya Malaysia, Robert Kuok), untuk mendirikan Wilmar International Limited.

Perusahaan pertama yang mereka bentuk adalah Wilmar Trading Pte Ltd, dengan modal disetor hanya 100.000 dolar Singapura dan lima karyawan. Nama “Wilmar International” sendiri diambil dari gabungan nama depan mereka. Yakni “Wil” dari William (nama Inggris Kuok Khoon Hong) dan “Mar” dari Martua. Sejak itu, bendera Wilmar berkibar, membawa Martua menjadi pengusaha kelas kakap di industri global.

Baca juga: Seorang Warga Mendadak Jadi Miliarder, Setelah Dapat Ganti Rugi Rp16 M

Setelah puluhan tahun berjibaku membangun Wilmar, Martua Sitorus memilih untuk hengkang dari dewan direksi Wilmar International pada Juli 2018. Ia bersama saudaranya, Ganda, pun kemudian mendirikan KPN Corporation, sebuah konglomerasi bisnis yang bergerak di sejumlah sektor. Mulai dari kelapa sawit, properti, manufaktur semen hingga rumah sakit. Pada bisnis pengembangan properti, KPN Corporation melalui Gama Land bahkan membangun kota mandiri di Medan, Sumatera Utara, bekerja sama dengan Grup Ciputra.

Martua juga mendirikan perusahaan semen keluarga, Cemindo Gemilang (CMNT). Perusahaan itu sukses mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada September 2021. Melalui IPO, CMNT meraup dana USD77 juta (setara Rp1,1 triliun). Tidak cukup di situ, jaringan rumah sakit mereka, Murni Sadar, juga berhasil mengumpulkan USD21,3 juta (setara Rp331 miliar) melalui IPO pada April 2022.

Lebih dari 30 tahun berkiprah di industri sawit dan produk turunannya, produk-produk yang dikeluarkan Wilmar International, seperti minyak goreng Sania, Fortune, Sovia, hingga tepung terigu Sania, telah merambah pasar global.

Hingga kini, Wilmar memiliki lebih dari 500 pabrik dengan jaringan distribusi luas yang mencakup Tiongkok, India, Indonesia, dan lebih dari 50 negara lainnya. Meski banyak operasional dan pemasaran dilakukan di Indonesia, Martua Sitorus dan Kuok Khoon Hong memilih mencatatkan Wilmar International Limited di pasar saham Singapura (Singapore Exchange) sejak tahun 2006. Namun, beberapa perusahaan yang berafiliasi dengan Martua Sitorus atau keluarganya tetap tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
(radarsolo.com)

[post-views]
Selaras