Media Berkemajuan

15 Januari 2025, 15:22
Search

Kasus Covid Melonjak Tajam di Dua Negara Ini!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Ilustrasi menggunakan masker. [Foto: asiaone.com]

Malaysia, mu4.co.id – Kasus Covid-19 kembali mengalami kenaikan tajam seperti di Singapura dan Malaysia.

Minggu sebelumnya tercatat kasus Covid-19 di angka 2.305 kemudian naik 57,3% selama sepekan menjadi 3.626 kasus. 

Mengutip dari Free Malaysia Today, Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Malaysia Radzi Abu Hassan mengatakan ada delapan klaster aktif yang melibatkan total 121 kasus. Sementara penerimaan rumah sakit meningkat sebesar 2,9%.

Baca juga: Warga Malaysia Terancam Panic Buying, Ini Penyebabnya!

“Kasus mingguan yang terdeteksi telah melampaui 1.000 setiap minggunya sejak pekan ke-41 hingga pekan ke-47, dengan tingkat peningkatan antara 7,1% hingga 57,3%,” jelasnya lagi dimuat media Malaysia lain, The Star Malaysia.

Radzi menyebut mayoritas kasus melibatkan sektor pendidikan.

Meski demikian, ia mengatakan situasinya terkendali. Di mana fasilitas kesehatan umum tidak mengalami kendala.

Sedangkan menurut pengamat setempat, ahli virologi Universitas Malaya Sazaly Abu Bakar menyebut kasus Covid-19 kemungkinan lebih tinggi. Hanya saja belum terdeteksi karena masyarakat melakukan tes mandiri dan tidak melaporkan jika hasil tes mereka positif.

“Kasus Covid-19 Malaysia saat ini sebenarnya bisa mencapai 5.000 hingga 10.000 per minggu,” tambahnya.

Mantan Wakil Menteri Kesehatan Malaysia Lee Boon Chye mengatakan Putrajaya harus mewaspadai situasi Covid-19, terutama memantau munculnya varian baru. Meski begitu, tegasnya pemerintah tidak perlu menerapkan tindakan pencegahan untuk saat ini.

“Pemerintah juga harus memantau setiap peningkatan jumlah pasien masuk dan kematian akibat Covid,” katanya.

“Tapi dengan 98% kasus yang dilaporkan hanya mengalami gejala ringan … tidak perlu menerapkan tindakan pencegahan untuk saat ini,” jelasnya.

Ia mensinyalir Covid-19 kini sudah menjadi penyakit musiman lainnya seperti flu, dan akan menjadi “fenomena yang berkelanjutan”. Untuk Individu yang berisiko tinggi, maka harus mengambil tindakan pencegahannya sendiri dengan memakai masker dan mempraktikkan kebersihan yang baik.

“Jumlah kasus akan berfluktuasi, sementara peningkatan dapat menyebabkan kekebalan komunal, yang pada akhirnya akan menurunkan angka lagi,” tuturnya.

Tak hanya Malaysia, Singapura juga mengalami kenaikan kasus Covid-19 dari periode 19-25 November. Lonjakan Covid-19 naik dua kali lipat menjadi 22.094.

Menurut Kementerian Kesehatan Singapura (MOH), naiknya kasus terjadi karena Singapura sedang musim liburan dan imunitas menurun sehingga memicu lonjakan angka Covid-19.

Mayoritas kasus Covid-19 saat ini dibawa oleh subvarian Omicron EG.5 dan KH.3, berkontribusi terhadap lebih dari 70% kasus yang ditemukan.

Baca juga: Warga Tolak Penyebaran Nyamuk Bionik Wolbachia di Indonesia, Mengapa?

Dilansir dari Health, Selasa para dokter kebanyakan melihat gejala umum pada penderita Covid-19 subvarian Omicron EG.5 yang disebut juga ‘Eris’. Misalnya sakit tenggorokan, batuk, sesak, dan hidung berlendir.

“Sementara itu, gejala yang sebelumnya melekat pada Covid-19 seperti kehilangan penciuman dan pengecapan, tak terlalu ditemukan di subvarian terbaru,” tambah laporan itu.

Sumber: CNBC Indonesia

[post-views]
Selaras