Media Berkemajuan

25 Maret 2025, 21:51
Search

Kapan dan Bagaimana Lailatul Qadar? Berikut Dalilnya!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
LailaLailatul Qadar
Ilustrasi Lailatul Qadar [Foto: freepik]

Edisi Khusus 23 Ramadan 1446 H

Banjarmasin, mu4.co.id – Lailatul Qadar dalam bahasa Arab berarti Malam Kemuliaan yang merupakan malam yang sangat istimewa pada bulan Ramadan. Dimana dalam Al-Qur’an, malam ini digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Hal tersebut seperti yang digambarkan pada ayat tiga surat al-Qadr berikut:

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ . [سورة القدر (97): 3]

Artinya: “Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan”. [QS. al-Qadr (97): 3]

Lantas kapan terjadinya Lailatul Qadar? Berikut ayat-ayat Al-Qur’an yang menyebutkannya antara lain:

1- إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ . [سورة القدر (97): 1]

1- Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Qur’an) pada lailatul qadr (malam kemuliaan).” [QS. al-Qadr (97): 1]

2- إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ . [سورة الدخان (44) : 3]

2- Artinya: “Sesungguhnya Kami menurunkannya (al-Qur’an) pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kamilah yang memberi peringatan.” [QS. ad-Dukhan (44): 3]

3- شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ . [سورة البقرة (2): 185]

3- Artinya: “Adalah bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang batil).” [QS. al-Baqarah (2): 185]

4- إِنْ كُنْتُمْ ءَامَنْتُمْ بِاللهِ وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ وَاللهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ . [سورة الأنفال (8): 41]

4- Artinya: “Jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari furqan, yaitu hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” [QS. al-Anfal (8): 41]

Baca juga: Malam Pertama I’tikaf di Masjid Al Jihad, Ustaz Riza Sampaikan Hal Yang Harus Diperhatikan di 10 Malam Terakhir Bulan Ramadan!

Dalam surat Al-Qadar dijelaskan bahwa Al-Qur’an diturunkan pada malam Al-Qadr (malam kemualiaan). Kemudian dalam surat Ad-Dukhan dijelaskan bahwa Al-Qur’an diturunkan pada lailah mubarakah (malam yang diberkahi), yaitu nama lain dari lailatul qadr.

Sementara itu, dalam surat Al-Baqarah dijelaskan bahwa Al-Qur’an diturunkan pada bulan Ramadhan. Dan dalam surat Al-Anfal dijelaskan bahwa Al-Qur’an diturunkan pada malam yang bertepatan dengan pertemuannya dua pasukan, yaitu pasukan muslimin dan pasukan musyrikin pada perang Badar, yaitu yang terkenal dengan hari pembeda antara haq dan batil, yang terkenal juga dengan hari kemenangan.

Berdasarkan dalil-dalil diatas, semuanya tidak menyebutkan tanggal datangnya Lailatul Qadar, dan dalam surat Al-Baqarah hanya disebutkan bahwa turunnya Al-Qur’an adalah pada bulan Ramadhan.

Jadi, Lailatul Qadar adalah malam yang sangat dirahasiakan oleh Allah, karena itulah pada surat al-Qadr ayat dua berbentuk pertanyaan:

وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ . [سورة القدر (97): 2]

Artinya: “Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?” [QS. al-Qadr (97): 2]

Oleh karena itu, hingga kini kapan tepatnya waktu Lailatul Qadr tidak dapat diketahui. Kendati demikian Rasulullah saw memerintahkan agar berusaha memperbanyak ibadah pada malam tersebut, mengingat betapa istimewanya malam tersebut, sebagaimana diuraikan dalam hadits-hadits sebagai berikut:

Baca juga: Bagaimana Tuntunan I’tikaf Sesuai Al-Qur’an dan As-Sunnah?

1- عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ اْلأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ. [أخرجه البخاري]

Artinya: “Dari Aisyah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda: Carilah lailatul qadr pada tanggal-tanggal ganjil dari sepuluh akhir bulan Ramadhan.” [ditahrijkan oleh al-Bukhari, I, Kitab al-Tarawih , hal. 225]

2- عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ رِجَالاً مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُرُوا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْمَنَامِ فِي السَّبْعِ اْلأَوَاخِرِ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرَى رُؤْيَاكُمْ قَدْ تَوَاطَأَتْ فِي السَّبْعِ اْلأَوَاخِرِ فَمَنْ كَانَ مُتَحَرِّيَهَا فَلْيَتَحَرَّهَا فِي السَّبْعِ اْلأَوَاخِرِ.

Artinya: “Dari Ibnu Umar ra, bahwa beberapa orang laki-laki diberitahu lailatul qadr dalam mimpi pada tujuh terakhir (Ramadan), lalu Rasulullah saw bersabda: Saya melihat mimpimu sekalian kebetulan dengn malam tujuh terakhir, barangsiapa mencarinya, maka carilah ia pada malam tujuh terakhir”. [ditahrijkan oleh Muslim, no. 205/1165]

3- عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَحَيَّنُوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْعَشْرِ اْلأَوَاخِرِ أَوْ قَالَ فِي التِّسْعِ اْلأَوَاخِرِ. [أخرجه مسلم]

Artinya: “Dari Ibnu Umar ra, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: Tunggulah lailatul qadr pada sepuluh akhir (bulan Ramadhan) atau sembilan akhir.” [ditahrijkan oleh Muslim, no. 211/1165]

Berdasarkan hadits-hadits diatas juga hanya menjelaskan bahwa Rasulullah Saw mengisyaratkan agar mencari Lailatul Qadr pada sepuluh akhir atau sembilan akhir atau tujuh akhir bulan Ramadhan, tidak menetapkan tanggal tertentu.

Dari penjelasan diatas, dapatlah ditarik kesimpulan bahwa permulaan turunnya al-Qur’an, adalah pada bulan Ramadhan, namun para ulama berbeda pendapat mengenai tanggalnya, demikian pula tentang tanggal Lailatul Qadr. Karena itulah para ulama bertekad untuk berusaha mencari Lailatul Qadr mulai awal bulan Ramadhan hingga akhir bulan.

(Fatwa Tarjih)

[post-views]
Selaras