Media Utama Terpercaya

25 Juni 2025, 16:33
Search

Kapan 1 Muharram 1447 H Menurut Pemerintah, Muhammadiyah, dan NU?

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Kalender Muharram 1447 H
1 Muharram 1447 H Menurut Pemerintah, Muhammadiyah, dan NU [Foto: falakmu.id]

Banjarmasin, mu4.co.id – Bulan Dzulhijjah sudah berada dipenghujung, artinya tidak lama lagi kita akan berjumpa dengan tahun baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah.

Lantas kapan masuknya 1 Muharram 1447 Hijriah? Apakah ada perbedaan antara perhitungan Pemerintah, Muhammadiyah, dan NU?

Versi Pemerintah

Pemerintah Indonesia melalui Kalender Hijriah Indonesia 2025 menetapkan bahwa 1 Muharram 1447 Hijriah jatuh pada hari Jumat, 27 Juni 2025. Penetapan ini juga tercantum dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri tentang hari libur nasional dan cuti bersama tahun 2025. Artinya, peringatan Tahun Baru Islam akan dirayakan secara nasional pada tanggal tersebut.

Penetapan ini tidak melalui sidang isbat karena sifatnya administratif dan telah dijadwalkan sejak jauh hari. Kalender Hijriah Indonesia yang digunakan pemerintah disusun berdasarkan metode hisab yang sudah distandarkan oleh Kementerian Agama. Jadwal ini menjadi acuan resmi dalam penetapan libur nasional, termasuk di lingkungan sekolah, kantor pemerintahan, dan sektor swasta.

Baca juga: Refleksi 1 Muharram 1445 H. Haedar Nashir: Sudah Waktunya Umat Islam Indonesia Membangun Pusat-pusat Keunggulan

Versi Muhammadiyah

Berbeda dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang menetapkan 1 Muharram 1447 Hijriah jatuh pada hari Kamis, 26 Juni 2025, berdasarkan sistem Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). Sistem kalender ini mulai diberlakukan oleh Muhammadiyah secara resmi mulai tahun Hijriah 1447 sebagai bentuk upaya unifikasi penanggalan Islam yang berbasis bulan.

Dikutip dari laman persyarikatanku, Rabu (25/6) dijelaskan berdasarkan Kriteria Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) Muhammadiyah, awal bulan Qomariyah ditentukan apabila hilal memenuhi dua syarat visibilitas, yaitu elongasi minimal 8° dan tinggi minimal 5° saat matahari terbenam di suatu titik di permukaan Bumi.

Pada tanggal 25 Juni 2025, pengamatan di Caracas, Venezuela menunjukkan bahwa hilal memiliki elongasi 8,4° dan tinggi 6,24°, yang berarti kedua syarat tersebut terpenuhi. Waktu terbenam matahari di Caracas adalah pukul 22:52:13 UTC, sehingga visibilitas hilal terjadi sebelum pukul 00:00 UTC tanggal berikutnya.

Kriteria KHGT menyatakan bahwa apabila visibilitas hilal terpenuhi sebelum pukul 00:00 UTC, maka awal bulan ditetapkan pada hari setelah tanggal lokal pengamatan tersebut. Karena sunset di Caracas terjadi pada 25 Juni 2025 waktu lokal, maka awal bulan Qomariyah ditentukan pada 26 Juni 2025. Tidak diperlukan pengecekan lebih lanjut terhadap lokasi visibilitas atau waktu konjungsi, karena semua syarat sudah terpenuhi pada fase pertama evaluasi.

Dengan terpenuhinya kriteria KHGT secara sah dan utuh di Caracas, maka dapat disimpulkan bahwa awal bulan Qomariyah kali ini dimulai pada Kamis, 26 Juni 2025. Keputusan ini sesuai dengan prinsip unifikasi kalender global Muhammadiyah, yang berupaya menyatukan awal bulan Hijriah secara global berdasarkan data astronomi dan prinsip syar’i yang kuat.

Analisis Penentuan Awal Bulan (Interpretasi Lokal Berdasarkan KHGT)

– Tempat Observasi: Caracas, Venezuela (UTC-4) (Lat: 10.481, Lon: -66.904)

– Tanggal Sunset (UTC): 2025-06-25

– Waktu Sunset (UTC): 22:52:13

– Waktu Sunrise (UTC): 2025-06-25 10:08:30

– Tinggi Hilal (saat sunset): 6.24°

– Elongasi (saat sunset): 8.40°

– Perkiraan Konjungsi (WIB): 2025-06-25 17:32:07

– Perkiraan Konjungsi (UTC): 2025-06-25 03:32:07

– Perkiraan Fajar New Zealand (UTC): 2025-06-25 19:26:41

Kesimpulan Analisis:
Di Caracas, Venezuela (UTC-4) (-66.904°), kriteria visibilitas (Tinggi: 6.24°, Elongasi: 8.40°) terpenuhi saat sunset (22:52:13 UTC pada 2025-06-25). Waktu ini terjadi Sebelum batas pergantian hari global (00:00 UTC hari berikutnya). Berdasarkan kriteria KHGT, jika ini adalah titik visibilitas pertama di dunia, maka awal bulan jatuh pada 26 Juni 2025.

Baca juga: Muhammadiyah Gunakan KHGT, Kemenag: Tetap Pakai Kriteria MABIMS Tentukan Awal Hijriah

Versi NU

Nahdlatul Ulama (NU) secara konsisten mengikuti penetapan kalender Hijriah pemerintah Indonesia dari tahun ke tahun. Hal ini karena metode yang digunakan oleh NU dan pemerintah sama, yaitu kombinasi antara hisab dan rukyat. Dengan pendekatan ini, NU biasanya menetapkan awal bulan Hijriah berdasarkan hasil pengamatan hilal di lapangan, yang dikonfirmasi oleh pemerintah.

Senada dengan pemerintah, Almanak Tahun 2025 yang dirilis oleh Lembaga Falakiyah PCNU Bojonegoro menuliskan 1 Muharram 1447 H jatuh pada Jumat, 27 Juni mendatang. Penentuan ini didasarkan atas ijtimak akhir Dzulhijjah yang terjadi pada Rabu, 25 Juni 2025.

Dengan demikian, pemerintah dan NU sama-sama menetapkan 1 Muharram 1447 H bertepatan dengan Jumat, 27 Juni 2025.

Baca juga: Berbeda dengan Pemerintah dan Muhammadiyah, PBNU Tetapkan 1 Muharram 1446H Jatuh pada Senin 8 Juli 2024

Namun, tidak menutup kemungkinan bila penetapan NU berbeda dengan pemerintah. Seperti yang sempat terjadi pada tahun 2024 lalu, NU menetapkan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 H jatuh pada 8 Juli 2024, sementara pemerintah Indonesia menetapkan tahun baru Hijriah satu hari lebih awal, yaitu 7 Juli 2024.

[post-views]
Selaras